Rupiah dan Mata Uang Asia Berhasil Menguat dihadapan Dolar Pekan Ini

MONITORDAY.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sudah tidak lagi melemah. Rupiah kini berada di posisi aman, bahkan berhasil menempati posisi unggul dengan menduduki nilai tukar yang paling kuat diantara mata uang lainnya di Asia.
Pekan ini, mata uang Asia mengalami penguatan terhadap nilai tukar dolar AS. Namun yang berhasil mencuri perhatian adalah mata uang tanah air. Rupiah berhasil mencapai angka Rp 14.575 dengan penguatan 0,62%.
Keberhasilan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak terlepas dari campur tangan dan strategi yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Nanang Hendarsah menjelaskan, penguatan terjadi setelah BI pada pukul 08.30 WIB membuka lelang DNDF (Deposit Non Delivery Forward).
"Penguatan ternjadi setelah BI pada Senin kemarin membuka lelang DNDF dengan metode fixed rate tender selama 15 menit," ujar Nanang.
Setelah itu, BI kemudian melakukan lelang DNDF secara langsung dengan 8 broker. "Sehingga mengakibatkan kurs spot semakin turun ke Rp 14.500, dan berhasil tembus ke 14.480”.
Lelang tersebut selain untuk menjaga stabilitas rupiah, juga untuk membuat pasar DNDF menjadi lebih berkembang dan likuid.
Ke depannya lelang DNDF akan dilakukan secara reguler tiap hari pukul 8.30 WIB dan juga akan dibuka sesi sore pukul 15.45 WIB.
Antara jeda waktu kedua lelang pagi dan sore, BI dapat melakukan intervensi DNDF. "Dengan selalu hadirnya BI di pasar DNDF menjadikan kurs NDF yang diperdagangkan di pasar luar negeri tidak terlalu liar. Bahkan sekarang kurs NDF luar negeri mengikuti kurs DNDF," jelas Nanang.