Ridwan Kamil Sebut Tempat Pengolahan Sampah Legok Nangka Beroperasi 2023

Ridwan Kamil Sebut Tempat Pengolahan Sampah Legok Nangka Beroperasi 2023
Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah Legok Nangka di Nagreg, Kabupaten Bandung/ Dok. KPBU Jabar.

MONITORDAY.COM - Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka di Nagreg, Kabupaten Bandung diproyeksikan akan beroperasi pada 2023 mendatang.

Kini, lokasi dengan luas 82,5 hektare itu tengah masuk ke dalam tahap finalisasi lelang untuk menentukan teknologi apa yang akan digunakan nantinya.

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menyebutkan, kepala daerah dan perwakilan dari enam wilayah yang akan memanfaatkan TPPAS Legok Nangka sudah menandatangani komitmen terkait perubahan perjanjian kerjasama pengelolaan TPPAS Legok Nangka di Gedung Sate. 

"Alhamdulillah masuk ke finalisasi lelang legok nangka sudah ada komitmen dari daerah yang jumlahnya enam untuk memberikan komitmen jumlah tonase sampah yang akhirnya memenuhi keekonomian dari proyek legok nangka ini," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (27/10/2021).

"Karena kalau tidak masuk keekonomiannya, subsidi Rp 1,7 T dari Kemenkeu tidak bisa turun," imbuhnya.

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menyampaikan, fase pertama pengoperasian TPPAS Legok Nangka ini beriringan dengan ditutupnya TPAS Sarimukti di Bandung Barat pada 2023 mendatang.

Menurut dia, besaran nilai proyek untuk dilelang masih dalam kajian, pasalnya saat ini teknologi pemrosesan sampah masih belum ditentukan.

"Tadi alhamdulillah ditandatangani tadi, pak Oded (wali kota bandung) hadir, wali kota Cimahi hadir, semua hadir. Ada dua yang diwakili Garut dan Sumedang. Intinya kita akan berproses insyaallah 2023, penutupan dari Sarimukti, Legok Nangka sudah bisa berfungsi di tahap satunya," ucap Kang Emil.

Disisi lainnya, Kang Emil juga menyebut, TPPAS Lulut Nambo di Bogor juga bisa beroperasi pada awal 2022 mendatang. Dalam fase pertama, tempat ini bisa memroses sampah 40 persen dari kapasitas penuh 1.800 ton.

"Termasuk, saya sampaikan berita baik dari Kadis Lingkungan Hidup, Lulut Nambo juga di awal 2022, 40 persen kapasitas sudah mulai bisa diambil dari daerah-daerah lainnya," sebut Emil.

Nantinya, sampah yang masuk ke Lulut Nambo itu berasal dari Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Tangerang Selatan dan Kota Depok. 

Kemudian, sampah akan diolah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF), bulir pupuk kompos, biogas dan produk energi dari sampah lainnya.