Menteri Investasi : Semua Daerah Sudah Menjadi Tujuan Investasi

MONITORDAY.COM - Dalam kondisi yang sangat sulit akibat pandemi, investasi tetap masuk ke Indonesia bahkan tetap tumbuh dibanding tahun lalu. Dan yang lebih penting terlihat semakin merata dalam perbandingan Jawa dan Luar Jawa. Hal itu tidak terlepas dari pembangunan infrastruktur yang membuat semua daerah menarik sebagai tujuan investasi. Investasi adalah salah satu penopang pertumbuhan ekonomi dan berdampak pada penciptaan lapangan kerja.
Menurut Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers virtual (27/10/2021) target investasi Indonesia pada 2021 sebesar Rp900 Triliun. Angka tersebut yang diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo untuk dicapai. Pada kuartal III 2021 realisasi investasi sebesar Rp 216,7 T di saat Indonesia menghadapi situasi yang paling sulit akibat lonjakan pandemi.
Beruntung secara yoy dibandingkan dengan Kuartal ketiga di tahun 2020 masih naik sebesar 3,7% meski secara qoq memang mengalami penurunan. Investasi tersebut mampu menyerap 288.687 tenaga kerja langsung.
Data ini mencerminkan bahwa sekalipun dalam situasi pandemi para pengusaha dan para investor mampu melakukan adaptasi terhadap kondisi dan tetap percaya diri untuk membangun investasinya.
Penanaman modal asing memang terhambat selama PPKM. Banyak tenaga ahli asing yang tidak dapat masuk ke Indonesia, demikian juga dengan arus barang. Untungnya Foreign Direct Investment yang merosot mampu ditopang oleh naiknya Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang naik qoq 6,8% dan yoy 10,3%.
Perbandingan antara Jawa dan luar Jawa 48,1% : 51,9% atau setara dengan Rp 104,2 T : Rp112,5 T. Meski sama-sama naik, investasi di luar Jawa lebih signifikan kenaikannya. Terkonfirmasi pada sektor-sektor yang paling banyak menyerap investasi yakni perumahan, kawasan industri dan perkantoran. Disusul transportasi, gudang dan telekomunikasi. Dan berikutnya adalah industri logam dasar.
Pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintahan jokowi-jk tahun periode pertama dan kedua memiliki dampak yang signifikan. Para investor lebih banyak menanamkan investasinya di luar Jawa. Salah satu infrastruktur untuk pemerataan pertumbuhan ekonomi dan
Dilihat dari lokasinya ini bisa dibuktikan antara lokasinya yang paling besar Jawa Barat, DKI, Jawa Timur, Riau, dan Banten. Secara umum semua provinsi di Indonesia sudah dilirik dan menjadi daerah tujuan investasi. Sementara urutan negara asal investasi pada kuartal III adalah Singapura, Hongkong, Jepang, Tiongkok, dan Amerika Serikat.