Rela Tempuh 7 Jam Via Darat, Milenial Rusia Hadiri Pameran Batik di Moskow

Rela Tempuh 7 Jam Via Darat, Milenial Rusia Hadiri Pameran Batik di Moskow
Warga Rusia menikmati membatik di All-Russian Decorative Art Museum, pusat kota Moskow (Dok: KBRI Moskow)

MONITORDAY.COM - Pameran Budaya Indonesia dengan tajuk “Pesona Batik Indonesia”, pada 3 Oktober 2021 di All-Russian Decorative Art Museum di pusat kota Moskow berjalan sukses.

Yang sangat mengagumkan, banyak anak muda  Rusia terpukau oleh tabuhan gamelan dan tarian Indonesia yang membuat riuh atau gempita ruangan akustik yang artistik, bersejarah dan bergengsi di All-Russian Decorative Art Museum di pusat kota Moskow. 

Tidak hanya itu, bahkan ada milenial rusia yang rela menempuh 7 jam dari rumahnya melalaui darat untuk bisa melihat pesona budaya Indonesia melalui batik, terbesit dalam hati bagaimana dengan  orang Indonesia asli, seberapa cintakah akan budaya asli Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Jose Tavares yang menyambut positif terpikatnya milenal  di Moskow akan kemolekan budaya indonesia.

"Pagelaran budaya Indonesia menjadi soft diplomasi yang baik untuk membangun kemitraan strategis antara kedua bangsa," kata Dubes Jose melalaui keterangan tertulis yang diterima monitorday.com, Kamis (7/10/2021).

“Pameran dan workshop batik yang telah berlangsung selama sebulan di Moskow ini, dari tanggal 3 September hingga 3 Oktober 2021, kiranya menjadi langkah yang baik untuk terus memperkenalkan tradisi dan keindahan batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia kepada masyarakat Rusia," tambah Dubes Jose.

Sementara itu, Ekaterina Shchukina Viktorovna, mahasiswi jurusan Hukum Internasional pada MGIMO University, yang merupakan universitas bergengsi di Rusia mengaku takjub dan terpesona bisa melihat langsung batik expo dengan aneka ragam budaya yang Indonesia yang Indah.

“Sungguh kesempatan langka untuk dapat hadir di acara promosi batik KBRI Moskow ini. Saya sebelumnya tidak mengetahui banyak tentang budaya Indonesia. Sekarang saya terpesona akan kekayaan budaya Indonesia, khususnya terkait batik, mulai dari kain batik yang dipamerkan, penampilan para penari warga Rusia saat fashion dance batik Indonesia dengan iringan musik yang sangat keren”, ungkap Ekaterina Shchukina Viktorovna.

Tanggapan positif lainnya juga disampaikan oleh Valeria Savina, seorang mahasiswi Rusia asal Saint Petersburg yang ikut angkat bicara soal pameran batik ini.

Savina yang saat ini sedang mempelajari membatik tidak mau melewatkan kesempatan yang teramat langka.

"Saya sedang belajar untuk membatik sehingga pameran ini tidak boleh dilewatkan. Saya berharap dapat memperkaya wawasan saya tentang motif, warna dan jenis batik Indonesia”, ujar Valeria Savina yang berangkat dari rumahnya ke lokasi pameran harus menempuh jarak 750 km dari Moskow atau 7 jam perjalanan melalui jalur darat.

Tampaknya, penggemar budaya Indonesia juga berasal dari istri seorang diplomat senior di Kedutaan Besar Afrika Selatan di Moskow, yang menghadiri resepsi sebagai perwakilan International Women’s Club (IWC) Moscow, Mashikwane Rebecca Mohuba.

“Saya dua kali datang ke pameran batik ini. Segala sesuatu tentang batik Indonesia sangat berkesan, mulai dari proses pembuatan hingga filosofi yang terkandung pada setiap motif batik Indonesia”, ujar Mohuba..

IWC Moscow adalah asosasi wanita ekspatriat terbesar di Moskow dan saat ini memiliki anggota yang berasal dari 110 negara.

Apresiasi juga datang dari Jurnalis Russia Today versi bahasa Arab, Muhammad Khaled.

"Saya sudah pernah mengetahui tentang batik Indonesia, tetapi baru kali ini melihat secara langsung keragaman warna, motif dan proses pembuatan batik Indonesia. Semuanya unik dan sangat mengagumkan", ujar Muhammad Khaled.

Peserta semakin terpukau pada puncak acara resepsi  pertunjukan budaya fashion dance, hasil kolaborasi sanggar tari binaan KBRI Moskow, “Kirana Nusantara Dance” (KND), dengan musisi Anon Suneko dari Omah Gamelan Yogyakarta yang juga dosen ISI Yogyakarta. 

Pertunjukan fashion dance merupakan acara perpaduan secara medley antara fashion show beragam kain batik dengan penampilan tari batik yang menggambarkan keindahan kisah proses membatik dalam tradisi budaya Jawa. 

Keluwesan gerak dan tarian ditampilkan mempesona oleh para penari yang seluruhnya adalah warga Rusia.

Acara resepsi ditutup dengan final tour oleh para tamu undangan yang hadir bersama Dubes Tavares bersama Istri, Fitria Wibowo Tavares melihat keindahan beragam koleksi kain batik Indonesia yang ditampilkan. 

Turut pula hadir Nina Nostrum, selaku kurator kreatif museum, dan Anastasia Marakhina adalah tutor workshop membatik.

Perlu disampaikan juga bahwa banyak delegasi negara sahabat tumpah ruah dari beragam kalangan, seperti Duta Besar (Kolombia dan Montenegro), Presiden IWC Moscow yang merupakan istri Duta Besar Yordania untuk Rusia, anggota IWC Moscow, Dharma Wanita Persatuan KBRI Moskow.

Begitupun pegiat museum, galeri seni, awak media, akademisi, seniman, pengusaha, komunitas pencinta seni, Indonesianis dan diaspora Indonesia menikmati keseruan di pameran tersebut.