Putin Klaim Siap Buka Jalur Diplomasi di Tengah Konflik Ukraina Memanas

Putin Klaim Siap Buka Jalur Diplomasi di Tengah Konflik Ukraina Memanas
Presiden Rusia, Vladimir Putin/Net.

MONITORDAY.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengklaim negaranya siap mencari 'solusi diplomatik' terkait masalah Ukraina yang kini semakin panas, Rabu (23/2). 

Kendati demikian, Putin menegaskan kepentingan negaranya tak bisa dikompromikan.

"Negara kami selalu terbuka dengan dialog langsung dan jujur untuk mencari solusi diplomatis dari masalah yang paling kompleks," ucap Putin dalam sebuah pidato video untuk merayakan Hari Pembela Tanah Air, salah satu hari libur di Rusia, dikutip dari AFP.

"Kepentingan Rusia, keamanan warga kami, tidak dapat dinegosiasikan bagi kami," lanjutnya.

Beberapa waktu lalu, Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah separatis Ukraina, yaitu Donetsk dan Luhansk. Tak hanya itu, Putin juga mengklaim pengerahan pasukannya di Donetsk sebagai upaya menjaga perdamaian.

Keputusan Putin ini menuai kecaman dari pemimpin internasional, menilainya sebagai pelanggaran atas kedaulatan Ukraina.

Akibat tindakan Putin ini, beberapa negara memutuskan menjatuhkan sanksi pada Rusia.

Amerika Serikat membekukan aset dua bank Rusia, yakni Vnesheconombank (VEB) dan bank negara Promsvyazbank (PSB), pun juga institusi keuangan pendukung Rusia lain sebagai bentuk sanksi pada Moskow.

Uni Eropa juga berencana menjatuhkan sanksi yang bisa menghalangi akses Rusia ke pasar finansial, modal dan layanan blok itu.

Selain itu, Australia memutuskan menjatuhkan sanksi kepada delapan dewan keamanan Rusia. Australia juga mempercepat proses pengajuan visa bagi warga Ukraina yang ini masuk ke negara itu.