Prospek IFG Life , Holding BUMN Penjaminan dan Perasuransian 2021

Prospek IFG Life , Holding BUMN Penjaminan dan Perasuransian 2021
ilustrasi/ web IFG

MONITORDAY.COM - Pasar asuransi jiwa di Indonesia sangat besar. Total aset industri asuransi per Juli 2020 senilai Rp 703 triliun atau setara dengan 4% terhadap Produk Domestik Bruto. Segmen ini masih didominasi oleh perusahaan asuransi internasional. Demikian menurut Pantro Pander Silitonga, Direktur Bisnis IFG.

Indonesia Financial Group (IFG) adalah BUMN Holding Perasuransian dan Penjaminan yang beranggotakan PT Jasa Raharja, PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo), PT Bahana Sekuritas, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Artha Ventura, PT Bahana Kapital Investa dan PT Graha Niaga Tata Utama.

Tambahan anak usaha di bawah holding yakni IFG Life yang akan dibentuk demi menyelamatkan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). IFG Life menawarkan bisnis asuransi yang komprehensif, baik untuk asuransi jiwa maupun asuransi kesehatan.

Konsolidasi aset IFG senilai Rp 72,5 triliun sampai dengan Maret 2020. Dalam kondisi perekonomian yang volatil akibat pandemi, IFG masih mencatatkan kinerja positif. Induk Holding Asuransi dan Penjaminan ini mengantongi aset Rp 76,2 triliun, naik dari realisasi Maret 2020 lalu sebesar Rp 72,5 triliun. Total premi bruto sebesar Rp 18 triliun, di mana total dana kelolaan konsolidasi holding mencapai Rp 81,8 triliun hingga saat ini. Termasuk Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 22 triliun untuk pendirian IFG Life.

Tiga lini bisnis IFG Life yakni fokus bisnis IFG Life dalam hal layanan proteksi (jiwa dan kesehatan), dana pensiun (DPLK), dan migrasi polis-polis Jiwasraya yang telah selesai direstrukturisasi (oleh pihak Jiwasraya).

Payung hukum yang menjadi acuan pembentukan IFG adalah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam Modal Saham PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) yang sekarang menjadi IFG.

Belajar dari pengalaman pahit Jiwasraya, maka IFG Life akan menawarkan produk-produk asuransi yang sehat. Fokus menjual produk-produk yang sifatnya proteksi dan tidak akan menawarkan imbal hasil pasti. Pada tahap awal, IFG akan fokus pada segmen di ekosistem perusahaan BUMN, pegawai maupun customer. Pasar ini dapat dijadikan pijakan dalam pengembangan bisnis untuk menata kembali kinerja keuangan perusahaan.

Dengan kata lain, IFG tidak lagi menjanjikan guaranteed return. Dengan ekosistem lengkap yang dimilikinya, cross selling investasi yang lengkap bisa dilakukan dimulai dengan kurasi portofolio yang konservatif.

Holding asuransi dan penjaminan plat merah ini akan mendongkrak pertumbuhan anorganik salah satunya melalui pendirian IFG Life, perusahaan asuransi yang fokus di layanan asuransi jiwa dan kesehatan. Ke depannya, IFG Life akan menerima migrasi polis asuransi dari nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) hasil restrukturisasi.