Politisi PKB ini Sebut UMKM sebagai Jangkar Penyerap Tenaga Kerja
Kunci keberlanjutan usaha kecil adalah terintegrasinya usaha tersebut dengan ekosistem industri besar.

MONITORDAY.COM - Ketua DPP PKB bidang Ketenagakerjaan dan Migran Dita Indah Sari mengatakan, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah jangkar pengaman penyerapan tenaga kerja Indonesia.
"Industri formal yang besar, apalagi padat modal bukan lagi jangkar pengaman penyerapan tenaga kerja Indonesia. Jangkarnya saat ini adalah UMKM dan jangkar ini sering dilupakan dalam polemik UU Omnibus Law," katanya di Jakarta, Sabtu (29/2/2020).
Menurut catatan yang dihimpun PKB dari BPS, ada 116.978.631 tenaga kerja Indonesia yang terserap di UMKM. Dari jumlah itu, 89%-nya ada di usaha mikro, yang pekerjanya kurang dari 4 orang per unit, dan sifatnya informal. Sementara usaha besar menyerap Hanya 3% atau sekitar 3,6 juta orang saja.
"Kami tidak sedang mempertentangkan yang kecil dengan yang besar, raksasa dengan liliput. Namun struktur ekonomi semacam ini memang lampu kuning. UMKM memang harus dihidupkan terus, dari hulu sampai ke hilir. Apalagi situasi ekonomi global sedang mengalami perlambatan seperti ini dan industri padat karya skala besar belum tentu segera mau tanam modal. Jadi untuk sementara, kita perkuat UMKM itu," ujar Dita.
Pemerintah, kata Dita memang sudah melakukan banyak upaya untuk mendongkrak UMKM. Subsidi bunga KUR 6%, keringanan pajak 5%, akses pelatihan dan pemberdayaan di banyak kementerian, digitalisasi dan lain-lain.
Namun bagi PKB, menurut Dita, kunci keberlanjutan usaha kecil adalah terintegrasinya usaha tersebut dengan ekosistem industri besar.
"UMKM harus jadi bagian dari supply chain bagi industri formal. UMKM makanan, kerajinan, kesenian menjadi bagian terintegrasi dengan industri pariwisata," tandas Dita.
UMKM pertanian, lanjut Dita harus menjadi bagian dari industri pengolahan makanan minuman. Skemanya, menurut dia, bisa public private partnership atau bantuan penuh pemerintah dan bank.
"Jadi apa yang sudah dimiliki jangan disia-siakan. Bagaimana si kecil yang berjasa ini bisa terus hidup dan berperan besar," pungkas Dita.