Politisi PDIP Ini Sebut Gagasan Sandi soal e-KTP Akan Sulitkan Masyarakat

Cawapres nomor urut 02 saat sesi penutup debat Pilpres ketiga menyebut akan memaksimalkan e-KTP sebagai kartu tunggal yang akan dimanfaatkan untuk keseluruhan program pemerintah.

Politisi PDIP Ini Sebut Gagasan Sandi soal e-KTP Akan Sulitkan Masyarakat
Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno saat debat Cawapres, Minggu, (17/3)/istimewa.

MONITORDAY.COM - Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno saat sesi penutup debat Pilpres ketiga menyebut akan memaksimalkan e-KTP sebagai kartu tunggal yang akan dimanfaatkan untuk keseluruhan program pemerintah. 

Hal tersebut mendapat kritik dari Politisi PDIP Raymond Dony Adam. Ia mengatakan gagasan tersebut justru akan lebih menyulitkan masyarakat. Ia menilai, Sandi lupa kalau kartu tanda penduduk baru bisa didapatkan setelah menginjak usia 17 tahun.

"Kalau ada anak lulusan SMP, masak dia harus menunggu punya e-KTP dulu pada usia 17 tahun untuk bisa punya Kartu Prakerja. Itu justru menyusahkan rakyat yang membutuhkan," ujar Dony, dalam keterangan tertulis, Selasa (19/3).

Menurut Dony, Sandi sengaja melontarkan wacana demikian karena tak bisa temukan gagasan yang lebih baik dari program tiga kartu sakti. "Faktanya kan e-KTP kita sekarang tidak bisa dimasuki program seperti itu," ucapnya. 

Karena itu, caleg DPR RI Dapil Aceh I ini mengaku akan terus mensosialisasikan tiga kartu sakti yang digagas Capres petahana Joko Widodo yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Prakerja dan Kartu Sembako.

Kartu Prakerja sendiri diberikan kepada mereka yang lulus SMP, SMA/SMK, Universitas/Akademi namun belum mendapat pekerjaan. Pemegang kartu Prakerja akan mendapat pelatihan selama jangka waktu enam bulan sampai satu tahun. Mereka juga dibekali dengan insentif honor ketika menjalani pelatihan. "Jangan salah kaprah, ini bukan menggaji pengangguran yang bersantai-santai di rumah," tegasnya.

Sementara KIP Kuliah diberikan kepada lulusan SMA/SMK namun kesulitan soal biaya kuliah.

Sedangkan Kartu Sembako akan diberikan kepada ibu rumah tangga yang telah diseleksi khusus. Kriterianya, bukan orang kaya. Dengan kartu ini, para ibu rumah tangga bisa berbelanja sembako dengan diskon yang sudah ditanggung pemerintah.