Politik Cenderung Mengeras, Ormas Islam Harus Jadi Pembimbing Moral Bagi Masyarakat

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, bahwa dalam berdakwah, Muhammadiyah jika sudah mengazam sesuatu, maka daya dorongnya sangat tinggi. Tantangan dakwah muhammadiyah semakin tinggi, semakin berat. Karena itu perlu strategi khusus.

Politik Cenderung Mengeras, Ormas Islam Harus Jadi Pembimbing Moral Bagi Masyarakat
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir/istimewa

MONITORDAY.COM - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, bahwa dalam berdakwah, Muhammadiyah jika sudah mengazam sesuatu, maka daya dorongnya sangat tinggi. Tantangan dakwah muhammadiyah semakin tinggi, semakin berat. Karena itu perlu strategi khusus.  

Hal tersebut disampaikan Haedar di hadapan para peserta dari LDK PWM dan da'i yang bertugas di kawasan tertinggal, terluar dan terpencil (3T), Dalam Rapat Koordinasi dan Halaqah Nasional Da’i, di Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Haedar mengatakan, dalam realitas sosial, dapat disaksikan bersama telah terjadinya perubahan peta dakwah. Belakangan ini hadirnya komunitas-komunitas baru juga membutuhkan kehadiran da’i-da’i Muhammadiyah yang memiliki wawasan keislaman yang mumpuni. 

“Agar bisa melahirkan Islam sebagai petunjuk maka masih memerlukan kemampuan dan strategi baru,” kata Haedar dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Dia, dalam perkembangannya komunitas-komunitas baru memerlukan materi dan model dakwah khusus. Setelah reformasi kelompok puritan segera mendapatkan tempat di masyarakat. Karena masyarakat membutuhkan suatu kepastian nilai. Di beberapa kota-kota besar misalnya, mereka menjadi majelis taklim dan kelompok tarekat baru.

Haedar menambahkan, seperti dalam dinamika politik sekarang ini, ada kecenderungan politik yang mengeras, dan melahirkan kecenderungan politik identitas. Sehingga ormas-ormas besar yang ada menjadi tumpuan untuk membimbing moral ke arah kehidupan masyarakat. 

Dia juga mengatakan, jika ada persoalan moral keagamaan, maka yang menjadi rujukannya adalah ormas Islam besar seperti Muhammadiyah. Dalam usia Muhammadiyah yang ke-106 tahun, kita patut bersyukur bahwa telah dianugerahi kemampuan mengelola amal usaha. Karena itu kita wajib untuk merawatnya. 

Karena itu, Haedar mengajak agar warga Muhammadiyah harus yakin dengan potensi yang telah dimiliki. Sudah sepantasnya untuk berjuang serta mengembangkannya. 

"Kita memiliki modal berupa kepercayaan, rekam jejak dan jaringan yang luas untuk mengembangkan Muhammadiyah. Organisasi dakwah harus menawarkan tiket ke surga bagi umatnya dengan cara-cara yang empati dan simpatik,” pungkas Haedar.