PMB 2022, Ketua BPH UMC Canangkan Kampus Unggul dengan Kecakapan Tata Kelola

PMB 2022, Ketua BPH UMC Canangkan Kampus Unggul dengan  Kecakapan Tata Kelola
Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) UMC, Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D/ Monitorday

MONITORDAY.COM - Pandemi yang sudah melanda dua tahun lamanya diakui membawa dampak yang destructif, tapi sejatinya menjadi momentum untuk melakukan self-evaluation yang lebih comprehensive.

Kehadiran pandemi justru mendorong Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) termasuk Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) untuk bisa beradaptasi menghadapi uncertainty condition. Berbagai upaya pun dilakukan untuk menjaga keunggulan, profesionalism dan nilai-nilai keislaman guna memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dalam menghadapi situasi saat ini.

Berangkat dari dinamika yang ada, apresiasi perlu disampakain atas kinerja Rektor, Unsur Pimpinan UMC dan seluruh Civitas Akademika untuk menjaga tradisi prestasi sehingga sukses meraih hibah dan kegiatan gemilang lainnya.

Terlebih memperoleh mahasiswa baru di masa pandemi ini, tak mudah rasanya namun harus bisa berjuang mencapai target.

Demikian paparan pembuka Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) UMC, Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D di Launching Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) 2022 dan Pembinaan Dosen, Tendik serta Struktural UMC, Convention Hall UMC Selasa (4/1/2021). 

"Kita bersyukur atas karunia yang dilimpahkan Allah kepada kita semua sehingga pada pagi hari ini kita hadir dalam keadaan sehat walafiat, bisa hadir pada momen yang sangat penting yang tadi sudah di singgung oleh Pak Rektor bahwa di kampus swasta mahasiswa adalah darahnya,  mahasiswa adalah energinya,  mahasiswa adalah nutrisinya. Agar kampus ini tetap hidup dan tetap berlangsung sampai akhir hayat,  maka kuncinya adalah keckapan tata kelola dan wajib memiliki integritas paripurna," ucap Sayuti. 

Sayuti mengakui jika UMC secara defacto terbesar di Jawa Barat. Maka wajar jika target yang dicanangkan yaitu 3000 mahasiswa di tahun 2021, ini inisiasi yang luar biasa. Meskipun tak sampai target, tapi terbukti 2000 mahasiswa baru tercatat menjadi warga kampus UMC.

Apalagi, ujar Sayuti, target Rektor UMC di tahun 2022 adalah memperoleh 3000 mahasiswa baru. Keinginan yang sama di tahun lalu menjadi vitamin C Plus untuk warga kampus.

Target ini menjadi bukti bahwa mimpi besar kampus seyogyanya memacu semangat seluruh civitas akademika UMC untuk Sami'na Wa Atho'na dengan arahan Rektor UMC.

" Target Pak Arif juga target seluruh civitas akademika, dosen, tendik dan seluruh insan UMC," imbau Sayuti.

" Kami salut semua prestasi yang sudah dilakukan tapi jangan puas dan lengah. Karena yang paling sulit itu menjaganya. Insha Allah, UMC memasuki 2022 dengan semangat transformasi yang luar biasa. Tak terhitung capaian Bapak/Ibu juga mahasiswa baik di Catur Dharma Perguruan Tinggi dan sederet prestasi lainnya. Selamat," tambah Sayuti. 

Selanjutnya, Sayuti menyoroti sejumlah catatan yang perlu dicermati, seperti adanya oknum yang merugikan Institusi. Harapannya, perbuatan yang merusak marwah Amal Usaha Muhammadiyah tidak terjadi kembali.

Ia memastikan tidak ada oknum dan sederet budaya pembenaran kebiasaaan buruk. Jika menemukan adanya anomali atau tendensi oknum, maka harus tegas melaporkan.

Kegiatan yang dirangkai dengan pakta integritas hari ini, jelas Sayuti, wajib diikuti dengan aksi nyata. Jika peristiwa itu terjadi lagi, maka launching ini pun hanya wasting time dan sebatas selebrasi tanpa aksi.

Sayuti kembali menegaskan, front desk PMB tidak hanya pada panitia yang terbentuk di tahun 2022, tapi menjadi tugas bersama.

Upaya tata kelola bisa dimulai dengan memberikan contoh terbaik kepada mahasiswa, supaya mereka kelak menjadi generasi yang  berahklaqul karimah.

" Senyum dunk Bapak/Ibu, nah itu senyuman marketing. ini simple tapi bisa berkesan bagi mahasiswa, jangan cemberut melulu," kelakar Sayuti.

Hal penting lain yang juga perlu diperhatikan, yakni memberikan kesan terbaik saat calon mahasiswa baru berkunjung ke kampus. Diantaranya: kebersihaan kelas, ruangan mesti wangi, tidak tampak sampah dan toilet harus bersih.

Pihak kemanan kampus wajib memonitor keberadaan mahasiswa yang bisa bebas di kampus, tidur-tiduran dan melakukan kegiatan yang tak ada kaitannya dengan academic activity. Ini mesti jadi perhatian bersama agar tidak ada oknum yang tak bertangung jawab.

Tata kelola tidak boleh ala kadarnya, imbau Sayuti, jadikanlah karir atau profesi apapaun di UMC ini sebagai ladang dakwah. Mau Dosen, Tendik, Staf hingga Cleaning Service punya kewajiban yang sama untuk menyampaikan hal-hal yang baik. Tugas siapapun yang berada di kampus ini juga mulia yaitu mendidik umat. 

"Bapak/ Ibu sangat patut disyukuri karena kita memfasilitasi anak-anak yang mau menjalankan kewajibannya untuk belajar, Tholabul Ilmi faridhotun ala kulli muslimin wal muslimat. Para orang tua menaruh harapan besar kepada kita semua. Oleh karena itu, kita siapkan karpet merah buat mereka untuk meraih mimpi terbaik bersama UMC. Gak boleh ala kadar, harus all out," tutup Sayuti.