Petani Solok Selatan Keluhkan Sulitnya Dapatkan Pupuk Subsidi

MONITORDAY.COM - Petani di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat mengeluhkan terkait susahnya mereka mendapatkan pupuk bersubsidi.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian Solok Selatan Del Irwan di Padang Aro, Kamis (18/2/2021).
"Lebih dari 30 keluhan dari petani yang kami terima terkait sulitnya mereka mendapat pupuk bersubsidi dan hal ini bisa berimbas terhadap produksi," kata Irwan.
Ia menyebutkan kuota pupuk bersubsidi untuk petani Solok Selatan berkurang signifikan yaitu dari 9.247 ton pada 2010 menjadi 5.714 ton tahun ini.
Berdasarkan sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) pada 2021 sebanyak 19.144,93 ton tetapi yang diberikan hanya 5.714 ton.
Akibat dari pengurangan jatah pupuk bersubsidi, ujar Irwan, yang paling besar berimbas kepada tanaman jagung hibrida dan berdampak pada hasil produksi.
Lebih lanjut, Irwan mengatakan, jumlah petani yang diinput dalam e-RDKK sebanyak 14.458 NIK dan masih banyak yang belum masuk sistem serta masih banyak yang belum tergabung dalam kelompok tani sedangkan untuk jatah pupuk bersubsidi hanya bisa dibeli menggunakan kelompok tani.
Irwan pun menambahkan, secara prinsip produksi padi Solok Selatan masih surplus akan tetapi data produktivitas 2020.
Sementara itu, Petani di Lubuk Gadang Timur Fitra (42) mengatakan dirinya sudah menanyakan pupuk bersubsidi ke berbagai kios tetapi tidak bisa membeli atau stok habis.
"Periode tanam kali ini tanaman jagung kami tidak diberi pupuk dan pertumbuhannya juga tidak bagus dan akan berdampak nantinya pada hasil produksi," ungkapnya.
Menurut Fitra, saat ini dirinya belum memiliki kartu tani tetapi sudah tergabung dalam kelompok tani.
Senada dengan Fitra, petani lainnya Hendra (45) mengatakan akibat susahnya pupuk pertumbuhan tanaman jagung dan padinya tidak maksimal dan pasti akan berimbas pada hasil panen.
Dengan menggunakan pupuk non subsidi, harganya terlalu mahal dan tidak seimbang dengan penjualan nantinya terutama untuk jagung yang butuh banyak pupuk.
"Harapan kami semoga pupuk kembali lancar sehingga petani tidak merugi," ucap Hendra.