Pesan #SelamatDiJalan Tampil Hidup di Zebra Cross
Pesan tentang pentingnya tertib berlalu lintas bisa disampaikan dengan kegiatan yang menarik dan menyenangkan. Hal ini terlihat dalam kampanye #SelamatDiJalan, pada Rabu (20/3), berlokasi di zebra cross lampu merah Bundaran Patung Kuda Arjuna Wiwaha.

MONITORDAY.COM - Pesan tentang pentingnya tertib berlalu lintas bisa disampaikan dengan kegiatan yang menarik dan menyenangkan. Hal ini terlihat dalam kampanye #SelamatDiJalan, pada Rabu (20/3), berlokasi di zebra cross lampu merah Bundaran Patung Kuda Arjuna Wiwaha.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi Dinas Perhubungan DKI Jakarta dengan mahasiswa/i The London School of Public Relations (LSPR) Jakarta. #SelamatDiJalan dibagi menjadi dua jadwal yaitu pukul 08.00-10.00 WIB dan pukul 15.00-17.00 WIB.
Pesan #SelamatDiJalan disuarakan melalui performing arts atau seni pertunjukan dengan menampilkan tarian yang memperagakan tindakan tertib berlalu lintas, dan diiringi dengan lagu orisinil berisi pesan peraturan lalu lintas. Program ini diinisiasi oleh tiga orang mahasiswi LSPR-Jakarta jurusan Performing Arts Communications Batch 19 yaitu Sindhyana, Syafira Virzi Meidira, dan Yolanda Cenderakasih. Pertunjukan ini sekaligus merupakan implementasi tugas akhir (non-thesis) mereka, guna meraih gelar sarjana komunikasi.
“Kami menyambut baik kolaborasi ini dengan sangat antusias. Selain idenya yang fresh dan kreatif, kegiatan ini diinisiasi oleh tiga generasi muda Indonesia. Inti dari kegiatan ini terkait dengan kepentingan bersama, agar dapat mengajak masyarakat khususnya kaum milenial untuk dapat berlalu lintas dengan baik sehingga selamat di jalan. Idenya bagus dan pastinya bisa diimplementasikan di kota-kota lain” ujar Bapak Kelik Setiawan, Kasi Turmandu Bidang Pengendalian Operasional, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.
“Kolaborasi ini juga memberikan warna baru dalam usaha mensosialisasikan pentingnya keselamatan berlalu lintas yang merupakan salah satu program kerja kami.” tambahnya.
Waktu yang digunakan untuk melangsungkan satu kali penampilan hanya sekitar 90 hingga 110 detik, atau selama lampu merah kendaraan menyala. Durasi tersebut tidak dapat dipastikan karena lampu merah pada lokasi tersebut sudah menggunakan sistem algoritma yang berdasar pada jumlah volume kendaraan yang terdeteksi melintas di sekitar lokasi tersebut. Seni pertunjukan ini dilakukan secara repetitif, namun mengacu pada situasi dan kondisi di lapangan. Tujuan dari pengulangan penampilan yang sama di lokasi yang sama, ialah agar mayoritas pengguna jalan yang melewati lokasi ini teredukasi, bukan hanya segelintir saja.
“Angka kematian yang diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas menempati posisi tertinggi kedua setelah penyakit stroke. Fakta ini sangat mengejutkan kami ketika melakukan riset sebelum merencanakan kegiatan ini. Hal ini semakin menguatkan tekad kami untuk melakukan aksi nyata terkaitnya.” Ujar Sindhyana, mahasiswi LSPR-Jakarta jurusan Performing Arts Communications Batch 19 sebagai salah satu pencetus ide dan juga salah satu pelaksana kegiatan.
“Kami mencoba mengaitkan seni pertunjukan yang kami pelajari selama ini untuk kebutuhan berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta. Akhirnya kami menemukan ide melakukan pertunjukan ini dengan tujuan mengirimkan pesan keselamatan lalu lintas,” tambahnya.
Kemudian Syafira Virzi Meidira, mahasiswi LSPR-Jakarta sebagai salah satu pencetus ide dan juga salah satu pelaksana kegiatan menyampaikan, “Masyarakat Indonesia saat ini menyukai hiburan, hal ini membuat kami semakin yakin bahwa pesan yang dikemas dengan seni pertunjukan bisa menghadirkan daya tarik tersendiri untuk didengarkan publik.”
“Seni pertunjukan yang ditampilkan di zebra cross seperti ini belum pernah ada di Jakarta. Kalau di Amerika, ada Crosswalk The Musical by James Corden, namun tujuan pertunjukannya berbeda. Kami juga memilih untuk tampil di zebra cross pada jam sibuk seperti ini agar pesan keselamatan berlalu lintasnya langsung sampai ke para pengguna jalan” ia menambahkan.
Selain itu juga Yolanda Cenderakasih salah satu pencetus ide dan juga salah satu pelaksana kegiatan, mengaku mendapatkan banyak sekali bantuan dan dukungan untuk menyelenggarakan pertunjukan ini.
“Masih banyak generasi muda yang peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Ini juga menjadi salah satu poin yang ingin kami tunjukkan kepada masyarakat luas. Pertunjukan ini didukung oleh beragam relawan. Mulai dari adik kelas, alumni, performers yang sudah aktif di dunia industri, fotografer, videografer, sound engineer Jakarta, serta komunitas peduli lingkungan seperti komunitas Better Jakarta. Mereka membantu seluruh rangkaian pertunjukan ini secara sukarela. Selain karena beranggapan pertunjukan jenis ini merupakan hal yang baru di Indonesia khususnya Jakarta, mereka juga ingin ikut berkontribusi secara aktif saat mengetahui misi penting di balik pertunjukan ini, yaitu menyuarakan pesan #SelamatDiJalan.” papar Yolanda.