Perusahaan Digital Amazon Tuai Protes Akibat Jam Kerja yang Tidak Manusiawi

Perusahaan Digital Amazon Tuai Protes Akibat Jam Kerja yang Tidak Manusiawi

Perusahaan Digital Amazon Tuai Protes Akibat Jam Kerja yang Tidak Manusiawi

MONITORDAY.COM - Black Friday dan Cyber Monday minggu lalu menjadi sejarah event shopping terbesar bagi e-commerce Amazon. Tercatat 180 juta barang yang dipesan dalam tempo 5 hari.

Namun, kesuksesan Black Friday dan Cyber Monday tidak hanya mencapai rekor penjualan yang positif bagi Amazon tapi juga ketidakmanusiawian yang dialami oleh para pekerjanya.

Para pekerja amazon di kawasan Eropa berdemo atas upah yang rendah serta jam kerja yang melebihi batas.

Baca Juga : Black Friday dan Cyber Monday Hari Diskon Nasional untuk Warga Amerika

Melalui akun twitternya, para pekerja Amazon yang tergabung dalam serikat GMB di seluruh dunia datang bersama dengan satu pesan untuk pemilik Amazon, Jeff Bezos.

“Kami bukan robot, perlakukanlah kami dengan martabat dan rasa hormat," kata serikat GMB.

Dalam cuitan tersebut, serikat tersebut juga mengunggah video pekerja Amazon dari berbagai negara mengulangi slogan "kami bukan robot" dalam berbagai bahasa.

Di Inggirs, para pekerja Amazon melakukan protes pada hari Senin kemarin sejak pukul 06.30 pagi.

Di Jerman, 600 pegawai keluar dari toko dan berhenti melakukan pekerjaannya. Bahkan di Itali, manajer toko yag harus melakukan packing barang akibat para pegawai yang keluar dari toko dan berdemo, seperti dikutip Vox Magazine, (28/11).

Ini bukan pertama kalinya pekerja Amazon di Eropa mengadakan protes. Hari Natal tahun lalu, para pekerja Amazon di Spanyol, Polandia, Jerman, Italia, dan Prancis melakukan pemogokan dan boikot.