Pers Kadang ‘Diganggu’ Para Pemilik Modal, Dari Dunia Nyata Sampai Dunia Fiksi
Britt Reid yang juga merupakan Green Hornet menjadikan the Daily Sentinel sebagai perpanjangan pesan, opini yang diinginkannya.

LAKEYBANGET.COM - Sewaktu Pemilihan Presiden 2014, media massa di Indonesia seakan terbelah dua. Antara kandidat presiden yang berlatar belakang sipil dan militer. Emang sih kalau menurut Noam Chomsky dan Edward Herman dalam buku Manufacturing Consent dibilang bahwa media massa pada dasarnya menyuarakan kepentingan korporasi besar atau para pemilik modal, sehingga isi pokok media massa di Amerika sejatinya adalah propaganda untuk melindungi kepentingan korporasi.
Peace, peace, peace..
Pola serupa ternyata pernah juga dilakukan dalam kisah fiksi. Pelakunya Britt Reid dalam film The Green Hornet. Dikisahkan Britt Reid merupakan pemilik dari koran the Daily Sentinel.
(little-redcap.blogspot.co.id)
Britt Reid yang juga merupakan Green Hornet menjadikan the Daily Sentinel sebagai perpanjangan pesan, opini yang diinginkannya. Meja redaksi pun dicampuri demi kepentingan Britt.
(billcainonline.com)
Ingin menaikkan elektabilitas? Britt Reid memunculkan isu Green Hornet secara masif dan menjadi isu publik. Isu tersebut dikupas dengan tingkat kejahatan di kota Chicago, peran aparat kepolisian, sosok Green Hornet yang misterius. Green Hornet menjadi komoditas yang diangkat dan dikemas oleh the Daily Sentinel. Jadi tuh barang, Green Hornet pun menjadi sosok yang populer di kota Chicago sebagai pembasmi kejahatan.