Perkembangan Krisis Venezuela
Krisis politik yang berlangsung di Venezuela telah meningkat dalam beberapa hari terakhir. Situasi ekonomi yang memburuk membuat negeri di Amerika Selatan itu berada di persimpangan jalan. Pemerintahan Presiden Nicolas Maduro berada di ujung tanduk. Dukungan militer menjadi salah satu penentu bagi kapal yang mulai oleng.

MONITORDAY.COM - Krisis politik yang berlangsung di Venezuela telah meningkat dalam beberapa hari terakhir. Situasi ekonomi yang memburuk membuat negeri di Amerika Selatan itu berada di persimpangan jalan. Pemerintahan Presiden Nicolas Maduro berada di ujung tanduk. Dukungan militer menjadi salah satu penentu bagi kapal yang mulai oleng.
Sementara itu Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido telah menyerukan serangkaian pemogokan untuk memaksa Presiden Nicolás Maduro melepaskan kekuasaan. Guaido mendesak para pelayan publik untuk ikut beraksi pada hari Kamis ini. Ia mengatakan hal ini akan menyebabkan pemogokan umum.
Krisis ini semakin mengkhawatirkan. Korban semakin banyak jatuh. Dan potensi terjadinya kerusuhan massal sangat tinggi. Seorang wanita tewas dalam bentrokan antara pemrotes dan pasukan keamanan di Caracas pada hari Rabu.
Jalan buntu belum mendapatkan penyelesaian. Sementara itu Maduro menolak saran bahwa ia telah siap melarikan diri dan menuduh AS mengarahkan kudeta. Mereka yang terlibat dalam upaya oposisi menggulingkan dirinya akan dihukum.
Amerika Serikat semakin hari semakin menunjukkan keberfihakannya pada oposisi. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa AS dapat mengambil tindakan militer untuk menyelesaikan krisis dan menuduh Rusia dan Kuba telah mengganggu kestabilan negara melalui dukungan mereka untuk Maduro.
Hal ini menjadikan posisi Venezuela seakan berada dalam jurang perpecahan dan menjadi bahan perebutan pengaruh antara AS dan Rusia-Cina. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan kepada Pompeo bahwa pengaruh Amerika atas Venezuela adalah destruktif dan merupakan pelanggaran hukum internasional.
Tokoh Oposisi Guaido menyatakan dirinya sebagai pemimpin sementara Venezuela pada bulan Januari dan telah diakui oleh lebih dari 50 negara, termasuk AS, Inggris dan sebagian besar di Amerika Latin. Hal ini sangat menyulitkan posisi Venezuela. Bahkan dalam beberapa waktu lalu Presiden AS Donald Trump telah memutuskan untuk memberi sanksi bagi kapal tanker Venezuela.
Guaido mengatakan melalui cuitannya di twitter bahwa fase terakhir dari "Operasi Liberty" telah dimulai dan giliran pegawai negeri atau pelayan publik untuk bergabung. Dia mendesak pengunjuk rasa untuk tetap di jalan-jalan sampai pemerintah Maduro akhirnya terpaksa mengundurkan diri..
Selama bertahun-tahun, pegawai negeri telah diberitahu bahwa jika mereka tidak muncul di rapat umum pemerintah, mereka akan kehilangan pekerjaan. Jadi jika pemimpin oposisi menang atas mereka, itu akan menjadi kemenangan besar melawan Presiden Maduro