Percepat Pemulihan Listrik Pasca Erupsi Semeru, PLN Terjunkan Ratusan Personel

MONITORDAY.COM - Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada 4 Desember 2021 lalu telah memutus aliran listrik di perkampungan yang ada di sekitarnya. PT PLN (Persero) dalam hal ini menerjunkan sebanyak 124 personel untuk mempercepat pemulihan listrik di daerah terdampak erupsi gunung api tertinggi di Jawa itu.
Dalam melaksankan tugas, para petugas ini terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur untuk memastikan daerah atau zona yang aman dan zona bahaya, serta zona yang bisa dilewati oleh petugas PLN dalam upaya pengecekan instalasi dan penormalan.
"Kami membagi 124 personel ini ke dalam dua tim, yaitu tim siaga sebanyak 53 personel dan tim pelaksana pekerjaan 71 personel. Tim terus berupaya untuk segera memulihkan listrik dengan tetap mengutamakan keselamatan warga," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur Adi Priyanto, dalam keterangan tertulis, Senin (6/12/2021).
Tak hanya itu, kata Adi, PLN juga telah mengumpulkan genset portable berkapasitas 2,2 sampai 4 Kilo Watt (KW) sebanyak 8 unit, kapasitas 23 KW sebanyak 1 unit dari ULP dan UP3 terdekat.
Dalam usaha pemulihan kelistrikan pasca bencana kali ini, Adi mengakui, PLN mendapatkan tantangan cukup berat. Mulai dari beberapa lokasi kembali mengalami hujan abu vulkanik, sehingga petugas PLN tidak diizinkan untuk masuk.
Maka dari itu, PLN memastikan akan mengambil langkah alternatif untuk desa terdampak. Untuk daerah yang masih terputus akan dilakukan pembangunan jaringan listrik baru. Rencananya hari ini, tim PLN akan menyalakan 69 trafo dari total 79 trafo yang masih padam.
"Kami upayakan maksimal untuk penarikan jaringan baru dari daerah Dampit. Hari ini ditargetkan 69 trafo menyala," ungkap Adi.
Sementara untuk 10 trafo lainnya, belum bisa dipulihkan karena lokasinya berada di aliran erupsi Gunung Semeru sehingga tim PLN tidak diizinkan untuk mengakses lokasi tersebut. "Untuk penormalan 10 trafo ini masih menunggu informasi dari pihak berwenang dan kondisi aman," kata Adi Priyanto.