Duh, Populasi Hewan Langka di Sumatera Terancam Gegara Perburuan Liar

Duh, Populasi Hewan Langka di Sumatera Terancam Gegara Perburuan Liar
Sustyo Iriyono/net

MONITORDAY.COM - Direktur Pencegahan dan Pengamanan Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sustyo Iriyono menyebut maraknya perburuan liar populasi satwa dilindungi sangat mengkhawatirkan saat ini. 

Menurutnya,  perburuan liar sangat mengancam populasi hewan yang dilindungi maupun hewan langka keberadaannya seperti Harimau (panthera tigris sumatrae) dan Gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus). 

Data yang dimiliki oleh KLHK, jumlah Harimau Sumatra pada saat ini lebih kurang 600 ekor, sedangkan untuk Gajah Sumatera jumlah populasinya tidak sampai 700 ekor yang tercatat sampai 2019.

"Ini menunjukkan kepada kita semuanya, bahwa populasi kedua satwa ini wajib kita lindungi dan kita jaga supaya populasinya bisa bisa bertahan paling tidak kalau bisa bertambah," pungkas Selasa (30/3/2021). 

Ia menjelaskan, selama dua tahun terakhir populasi kedua satwa tersebut mengalami peningkatan, namun apabila pemburuan liar terus dilakukan, bisa jadi suatu saat populasi kedua satwa tersebut berkurang bahkan bisa terancam punah.

Menurut Sustyo, kedua kedua satwa ini memiliki sisi ekonomis. "Tetapi harus dipahami disamping nilai ekonomis ada nilai ekologis," katanya.

Nilai ekologis untuk Harimau Sumatera itu dikalkulasikan tidak ada harga pasarnya itu sekitar kurang Rp1,2 miliar per ekor sedangkan untuk Gajah Sumatera Rp3,5 miliar per ekornya.

"Bisa dibayangkan yang menanggung kerugian kita semuanya, karena kita bagian dari ekologi," kata Sustyo Iriyono.

Dirinya berharap untuk pelaku yang sudah diamankan bisa dikembangkan terus sehingga ada banyak pelaku yang kemungkinan punya andil juga oleh kejadian ini bisa terungkap.