Pentingnya Core Value dalam Kepemimpinan

MONITORDAY.COM - Komisaris Independen PT Jamkrindo, Muchlas Rowi menekankan pentingnya core value atau nilai inti dalam sebuah kepemimpinan. Menurutnya, hal itu menjadi penting di tengah tatangan perubahan yang sangat cepat.
"Core value menjadi bagian penting dalam kepemimpinan. kalau di agama Islam, Nabi Muhammad memiliki nilai kompetitif melalui core value nya yakni, Shidiq, Amanah, Tabligh, fathonah," kata Muchlas.
Hal tersebut dia katakan saat menjadi pembicara dalam Latihan Dasar Kepemimpinan, bertajuk "Memotivasi dan Memimpin", yang digelar Institut Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi, pada Sabtu (6/2/2021).
Muchlas mengungkapkan, core value juga saat ini menjadi bagian penting di BUMN, yakni AKHLAK, yang merupakan kepanjangan dari amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Menurut dia, hal ini menjadi penting bagi BUMN untuk kemajuan perusahaan.
Dia mencontohkan, salah satu bukti pentingnya core value adalah keberhasilan perusahaan-perusaan berbasis online yang saat ini semakin berkembang karena mengedepankan prinsip amanah.
"Orang mau berbelanja online karena mereka percaya bahwa melalui platform online barang yang dibeli akan sampai, bahkan jika barangnya tidak sesuai bisa dikembalikan. Itu yang menjadikan orang percaya," ungkap Muchlas, yang juga Badan Pengurus Harian IBM Bekasi itu.
Menurut Muchlas, core value harus dijadikan bagian penting di tengah tantangan berat perubahan yang meliputi 4 hal, yakni volality, uncertainty, complexity, dan ambiguity, atau disingkat VUCA.
CEO Monday Media Group itu menjelaskan, volatility diartikan suatu hal yang mudah berubah. Jika dilihat dari pandangan ekonomi, ini berarti lingkungan bisnis yang berubah-ubah dengan cepat yang terjadi dalam skala besar.
Kemudian uncertainty, merupakan ituasi ketidakpastian. Ini menggambarkan situasi ketika orang sulit memprediksi keakuratan yang akan terjadi di masa depan.
Selanjutnya complexity, merupakan situasi yang semakin rumit karena banyaknya tantangan yang hadir sebagai wujud faktor-faktor yang saling terkait. Serta ambiguity, yakni tidak ada kejelasan asal usul sebuah kejadian.
Selain itu, menurut Muchlas, pandemi Covid-19 juga turut menjadi trigger perubahan secara lebih cepat. Dia menilai, Covid-19 telah menjadi global chief transformation officer tersukses karena berhasil mengakselerasi perubahan secara radikal di seluruh dunia.
Muchlas menekankan bahwa tantangan berat tersebut sebenarnya bisa untuk dijadikan peluang. Karena itu, selain dengan core value, tantangan tersebut harus juga dihadapi dengan 5 AS.
"Ini juga wajib ditempuh, yakni kerja antusias, kerja cerdas, kerja berkualitas, kerja tuntas, dan kerja Ikhlas," ungkap Muchlas.
Di samping itu, Menurut Muchlas, seorang pemimpin juga harus bisa memiliki dua hal, yakni pemimpin dengan menguasai keahlian teknis (manage by head), dan pemimpin yang memahami bahwa yang dipimpinnya adalah manusia, sehingga dapat memimpin dengan hati (lead by heart).
"Keahlian teknis meliputi planning, organizing, actuating, controling, evaluating. Kemudian kemampuan memimpin dengan hati, meliputi inspirasi, motivasi, melayani, memberdayakan, serta melatih," papar dia.
"Hal-hal tersebut harus bisa dipunyai oleh pemimpin, karena dalam sabda Nabi SAW, Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya," demikian kata Muchlas Rowi.