Penting Untuk Kedaulatan Indonesia! Prabowo Bertemu Erick Thohir Di Kemenhan

MONITORDAY.COM - Kementerian Pertahanan dan Kementerian BUMN memiliki irisan strategis. Industri pertahanan Indonesia menghadapi tantangan besar di masa depan. Kemandirian dalam penyediaan alutsista salah satunya. Indonesia memiliki industri senjata dan peralatan tempur yang semakin maju.
Itulah sebagian pendapat netizen atas postingan Menteri BUMN Erick Thohir yang berisi pertemuannya dengan Menhan Prabowo Subianto. (19/6/2022). Postingan Erick memang memancing komentar banyaknya pertemuan politik di Tanah Air. Walaupun kehadiran Erick menemui Prabowo dalam kapasitasnya sebagai kolega di Kabinet Indonesia Maju II.
Diskusi terbuka dengan Pak @prabowo di Kementerian Pertahanan RI. Ayo tebak, lagi berdiskusi soal apa? pic.twitter.com/2nwllO85fq
— Erick Thohir (@erickthohir) June 19, 2022
Industri pertahanan dikenal sebagai industri yang mahal. Bagi sebagian orang anggaran negara lebih baik digunakan untuk tujuan non-perang. Meski demikian kekuatan sistem perang sangat menentukan kedaulatan sebuah bangsa. Jika kita lemah dari sisi pertahanan maka kita akan didikte oleh bangsa lain untuk tujuan politik dan ekonomi mereka.
Prabowo dan Erick menjadi harapan publik dalam membangun Indonesia yang berdaulat dalam aspek pertahanan. Keduanya harus banyak berkomunikasi dan berkoordinasi dalam memantapkan langkah Holding BUMN Pertahanan yang dikenal sebagai DEFEND ID. Induk perusahaan ini dipimpin oleh PT Len Industri dan beranggotakan PT Pindad, PT DIrgantara Indonesia, PT PAL, dan PT Dahana.
Pembentukan Holding tersebut bukan tanpa alasan. Perang modern tidak lagi semata-mata mengandalkan mesin perang ala Perang Dunia II. Pesawat tanpa awak atau drone, sistem komunikasi canggih, radar mutakhir, dan penggunaan satelit untuk berbagai tujuan pertahanan menjadi sebagian ilustrasi perkembangan sistem pertahanan modern. Indonesia harus mampu mengembangkan industri pertahanannya tanpa kehilangan kolaborasi dan posisi tawar dengan negara-negara maju.
Di tengah keterbatasan anggaran pertahanan, inovasi dan pengembangan bisnis Holding DEFEND ID menjadi harapan di masa depan. Indonesia memiliki SDM yang sangat potensial untuk membangun industri pertahanan tidak semata-mata untuk membuat persenjataan dan peralatan perang. Industri ini juga dapat dimanfaatkan untuk membuat terobosan di berbagai bidang yang memiliki basis teknologi maju.