Pentas Kesenian Tradisional Meriahkan Lomba Gugus Depan Unggul Sekolah Dasar 2019

Gerakan pramuka merupakan salah satu pilar dalam pembinaan karakter peserta didik. Didalamnya siswa diajarkan untuk bertanggung jawab dan menjunjung tinggi kebersamaan.

Pentas Kesenian Tradisional Meriahkan Lomba Gugus Depan Unggul Sekolah Dasar 2019
Kegiatan lomba pentas seni budaya tradisional dalam rangkaian acara Lomba Gugus Depan Unggul dan Penggalang Ceria Sekolah Dasar 2019, Selasa (10/9) malam.

MONITORDAY.COM - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah menggelar acara Lomba Gugus Depan Unggul dan Penggalang Ceria Sekolah Dasar 2019. Kegiatan ini berlangsung pada 8-13 September 2019, digelar di Grand Mulya Resort and Convention Hotel, Bogor, Jawa Barat.

Dalam upaca pembukaannya pada Senin, (09/9) Malam, Sekjen Kemendikbud, Didik Suhardi mengatakan, dilaksanakannya kegiatan ini merupakan salah satu yang terpenting dalam pembinaan gerakan Pramuka. Menurut dia, gerakan pramuka merupakan salah satu pilar dalam pembinaan karakter peserta didik. Didalamnya siswa diajarkan untuk bertanggung jawab dan menjunjung tinggi kebersamaan. 

"Pramuka merupakan suatu gerakan yang menjunjung tinggi kebersamaan, menjunjung tinggi gotong royong, menjunjung tinggi solidaritas, juga tanggung Jawab, serta kriteria-kriteria lain yang menunjukan bahwa gerakan ini merupakan salah satu pilar dalam mencetak siswa berkarakter," ujar Didik dalam sambutannya selaku pembina upacara. 

Didik menambahkan, bahwa gerakan Pramuka juga mengajarkan kedisiplinan. Baik kedisiplinan di dalam belajar, di dalam hidup, didalam bermain, bahkan dalam perlombaan seperti dalam kegiatan ini.

"Pramuka sebagai salah satu ujung tombak pendidikan karakter, harus tunjukan bahwa kejujuran, sportifitas merupakan sebuah fondasi pendidikan yang ada di pramuka. Juga kedisiplinan yang merupakan syarat penting sebuah keberhasilan," lanjutnya. 

Didik meminta kepada seluruh peserta kegiatan ini agar dapat menunjukan kepada seluruh panitia maupun dewan juri bahwa semuanya merupakan yang terbaik. Kalaupun tidak menjadi juara di kegiatan nasional ini, ketahuilah bahwa semuanya telah menjadi juara di provinsinya masing-masing.

"Kalian telah diseleksi di seluruh tanah air. Dan kalian adalah yang terbaik. Oleh karena itu dalam perlombaan harus tunjukan bahwa kalian patut dicontoh, patut ditiru. Bahkan jika menjadi juara nasional di kegiatan ini maka bukan tidak mungkin peserta dari daerah lain akan menilai bahwa gugus depan anda adalah yang terbaik," ungkapnya.

Dalam kegiatan ini, ratusan siswa Sekolah Dasar perwakilan dari Gugus Depan seluruh provinsi se-Indonesia berkompetisi di 16 bidang perlombaan. Perlombaan tersebut antara lain Tata Laksana Perkemahan, Pionering Project, P3K, Hasta Karya, Menaksir, Menulis Cerita, Sandi dan Isyarat, Kompas, Sketsa Panorama, Membuat Poster, Yell Penggalang Ceria, Baris Berbaris, Sirkuit Ketangkasan, KIM, Video Reportase. 

Salah satu yang menyedot perhatian dalam rangkaian kegiatan ini adalah acara Malam Budaya yang berisi pentas seni tradisional. Dalam acara ini, para siswa dengan semangat menampilkan kesenian tradisional yang berasal dari daerah masing-masing. Salah satu dewan juri perlombaan Pentas Seni, Septian Dwi Cahyo mengatakan, perlombaan ini menunjukan bahwa anggota pramuka mempunyai talenta di banyak bidang, termasuk di seni tari tradisional. 

"Bahkan saya juga sempat bertanya, apakah mereka anggota pramuka atau penari, karena yang mereka tampilkan bagus-bagus. Ini menunjukkan mereka para anggota pramuka tidak hanya kemampuan yang terkait pramuka saja tapi juga pinter nari," tuturnya, seusai perlombaan di malam budaya kedua, pada Selasa (10/9). 

Artis Seni Pantomim ini menambahkan, bahwa perlombaan ini juga mempunyai pengaruh penting terhadap pengembangan kesenian tari tradisional. Menurut dia, lomba ini menunjukan bahwa begitu kaya kebudayaan Indonesia yang perlu dikenalkan sejak dini kepada bibit-bibit generasi penerus. "Anak-anak harus dikenalkan bahwa Indonesia kaya banget kesenian tradisional. Potensi ini yang harus dimaksimalkan," lanjutnya. 

Karena itu, Septian berharap, kedepan kegiatan semacam ini tetap perlu digelar, dan bila perlu ditingkatkan karena kegiatan Pramuka merupakan ajang pembibitan dan mengeksplor kreativitas dan pembantukan karakter anak.

Optimistisme hadir dari para peserta perlombaan pentas seni budaya tradisional ini. Salah satunya diungkapkan oleh peserta perwakilan dari gugus depan Provinsi Maluku Utara, Aura Fitrianisa Adam. Ia mengatakan, dengan penampilan bersama timnya tadi, optimis akan mendapat hasil terbaik dalam perlombaan ini. 

Penampilan terbaik tersebut dapan dilakukan dengan pejuangan dan kerja keras sebelumnya. Aura mengungkapkan, dalam mempersiapkan perlombaan ini, Ia bersama timnya telah melakukan latihan rutin dalam dua minggu terkhir. Menurut dia hanya dengan usaha keras itulah timnya bisa menampilkan yang terbaik mewakili daerahnya. "Kami sangat optimis meraih hasil terbaik," ujarnya. 

Senada dengan itu, Zakhy Putra Andrea, salah satu perwakilan dari Sumatera Barat juga mengaku optimis akan mendapat juara di lomba pentas seni ini. Peserta yang menampilkan tarian tradisional khas Sumatera Barat, yang berisi sebuah cerita ini telah menampilkan sebuah penampilan yang menarik perhatian para hadirin yang hadir. "Kami selama kurang lebih sebulan berlatih, semoga mendapat hasil yang sebanding dengan kerja keras ini," tegasnya.