Pengamat: Solusi Redam Covid-19 di Jakarta dengan Copot Anies

MONITORDAY.COM - Pengamat politik Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN Institute), Muhammad Mualimin menyebutkan, satu-satunya solusi meredam jumlah penularan Covid-19 di Ibu Kota, yakni dengan mencopot Anies Baswedan dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Lebih lanjut, Mualimin menjelaskan, pemecatan Anies itu dapat menggunakan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 6 Tahun 2020 yang dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri RI (Mendagri) Tito Karnavian dengan didasarkan pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
''Kenapa penderita Covid-19 di Jakarta menggila? Karena gubernurnya sibuk safari politik ke Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat untuk pemanasan Pilpres 2024. Anies jelas lalai dalam bertanggungjawab mengamankan Jakarta dari pandemi,'' kata Mualimin dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Rabu (16/6/2021).
Apabila mengacu pada Pasal 76 ayat (1) UU Nomor 23 2014, lanjut Mualimin, Anies dapat dipecat karena dalam Undang-Undang tersebut berbunyi ''Kepala daerah dan wakil kepala daerah dilarang: menyalahgunakan wewenang yang menguntungkan diri sendiri dan/atau merugikan Daerah yang dipimpin''.
''Dengan plesiran ke Jawa menggunakan anggaran negara dan membiarkan Jakarta dilanda tsunami Covid-19, Anies jelas melanggar sumpah jabatan dan hanya berpikir keuntungan diri sendiri. Harusnya Mendagri copot Anies dari kursi Gubernur. Itu satu-satunya cara membenahi Jakarta,'' terangnya.
Menurut dia, alasan Anies ke Sumedang Jawa Barat untuk mengamankan stok beras, beber Mualimin, sangat tak masuk akal atau ngawur. Karena pasar dan toko di Ibu Kota saat ini kelebihan pasokan bahan pokok.
''Beras, jadi kedok Anies supaya bisa konsolidasi politik dengan Gubernur Jawa Barat. Itu tipuan politik belaka. Di Jakarta, justru stok beras menumpuk karena daya beli warga anjlok. Kelangkaan pangan hanya jadi dalih Anies yang terkenal pandai silat lidah,'' pungkas Mualimin.