Penduduk Miskin di Jakarta Naik 4,69 Persen Akibat Pandemi

MONITORDAY.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menyebutkan bahwa penduduk miskin di DKI Jakarta meningkat sebesar 4,69 persen atau sebanyak 496.840 jiwa pada September 2020.
Kepala BPS DKI Jakarta Buyung Airlangga mengatakan, kenaikan itu disebabkan adanya pandemi Covid-19, yang kemudian membuat kondisi ketersediaan lapangan kerja kian memburuk.
"Angka itu naik 15.980 jiwa dibandingkan Maret 2020 yang tercatat sebanyak 480.860 jiwa. Sementara bila dibandingkan pada September 2019, penduduk miskin di Jakarta sebesar 3,42 persen atau 362 ribu jiwa," kata Buyung, di Jakarta, Selasa (16/2/2021).
Selama enam bulan terakhir sejak Maret 2020, dari 15.980 jiwa orang miskin, terdapat penduduk sangat miskin sebanyak 184.700 jiwa. Angka itu naik 76.500 jiwa bila dibandingkan Maret 2020 sebanyak 108.200 jiwa.
Buyung mengungkapkan, selama rentang Februari 2020 atau sebelum pandemi sampai dengan Agustus 2020, rata-rata pendapatan merosot dari Rp4,2 juta per bulan menjadi Rp3,7 juta per bulan.
Sementara, rata-rata jam kerja turun dari 48 jam per minggu menjadi 43 jam per minggu. Hingga Agustus 2020, kesempatan kerja yang tersedia di DKI Jakarta belum mampu menyerap mereka yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi.
Untuk diketahui, penduduk miskin di Jakarta adalah mereka yang rentan dan berada dalam kategori rumah tangga dengan Kepala Rumah Tangga (KRT) berusia tidak produktif atau di luar 15-64 tahun. Selain itu, rata-rata jumlah anggota rumah tangga yang banyak dan tingkat pendidikan KRT yang rendah.