Pendidikan Karakter Membentuk Masa Remaja Erick

Pendidikan Karakter Membentuk Masa Remaja Erick
SMP Asisi Menteng Dalam Almamater ERick Thohir/ net

MONITORDAY.COM - Masa remaja adalah masa pencarian jati diri. Apa yang dicapai seseorang pada masa dewasanya tidak terlepas dari perjalanan masa remajanya. Demikian juga dengan Erick Thohir yang kini menjadi tokoh nasional. 

Banyak orang menyangka masa remaja Erick penuh dengan gelimang harta dan previledge yang diperolehnya sebagai anak dari keluarga kaya. Padahal di masa kecil dan masa remajanya Erick merasakan perjuangan berat yang dilakukan kedua orang tuanya. 

Sang ayah, diakui Erick, bukanlah orang dengan kondisi ekonomi yang mumpuni bahkan saat Erick menginjak usia remaja. Justru dengan keterbatasan keuangan keluarga, peran sang ibu untuk membantu ekonomi keluarga sangat dibutuhkan 

"Kadang-kadang banyak ibu-ibu juga membantu untuk mendapat nafkah baru, buat saya bukan sesuatu yang aneh. Ibu saya sendiri sama, Ibu saya pernah jualan baju karena bapak saya bukan orang mampu. Saya pernah ikut nungguin ibu saya jualan, tapi kondisinya beda dengan di daerah. Ini jualannya di Pasar Tebet jualan baju, saya pernah ikut sama ibu saya awal-awal sekolah," kata Erick.

Kisah Erick ini menjadi penguat semangatnya dalam menggulirkan program ibupreneur. Erick meneruskan dan mendorong program Mekaar yang dijalankan Permodalan Nasional Madani (PNM). Ia pernah merasakan sendiri betapa peran para ibu dalam menyokong ekonomi rumah tangga begitu penting dan berarti. 

Erick juga mengisahkan bahwa tidak semua keinginannya dapat dituruti oleh orang tuanya. Termasuk ketika ia ingin membeli mainan karakter tentara. Ayahnya berdalih mereka sudah cukup melihatnya di museum yang sebelumnya mereka kunjungi. 

Pendidikan karakter menjadi bagian penting dalam kehidupan Erick di masa remaja. Erick pada usia pra remaja mendapaf pendidikan yang cukup baik di SD St Fransiskus Asisi, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan. Sekolah ini juga menjadi sekolah mantan Presiden AS Barack Obama semasa kelas 1 hingga kelas 2 SD. Obama kemudian pindah ke SD 01 Menteng karena pindah rumah. 

Menurut  Kepala Yayasan St Fransiskus Asisi, Romo Thomas Alfred Dino, siswa Sekolah Asisi terdiri dari berbagai latar belakang agama dan status sosial.  Asisi menanamkan kepada anak didik agar perbedaan tidak menjadi penghalang tetapi justru menjadi keunggulan. 

“Kami punya motto be brother for all  yang digaungkan sejak kelas TK hingga SMA.  Anak-anak semua merasakan itu. Dan  di sini tidak ada bullying,” kata Romo Thomas sebagaimana dilansir Republika. 

Dalam pendidikan yang penuh disiplin dan pergaulan yang plural Erick menjadi remaja dengan karakter yang kuat. Dalam keluarga Erick mendapat pendidikan moral dan agama. Di sekolah dan pergaulan Erick belajar tentang keberagaman dan toleransi. 

Erick tidak hanya cerdas secara akademik, ia juga aktif dan menggemari olahraga. Sportivitas dan hidup sehat sangat penting bagi seorang remaja. Pola hidup sehat ini juga membentengi para remaja dari godaan narkoba dan pergaulan yang tidak sehat. 

Olahraga ternyata mendarah daging dalam diri Erick Thohir. Hingga pada suatu masa ketika ia dewasa sederet peran dalam dunia olahraga dipegangnya. Ia memang tidak menjadi atlet, namun masa remajanya yang dekat dengan olahraga mendorongnya menjadi pegiat dunia olahraga di tingkat nasional dan internasional.