Pemulangan WNI Eks ISIS Perlu Pertimbangan Logis

Diprediksi, WNI yang tidak terlibat ISIS terdiri dari Mahasiswa WNI sekitar 150 orang dan pekerja migran WNI jumlahnya sekitar 1.000 orang, tersebar di Damaskus, Aleppo, Homs, Hama.

Pemulangan WNI Eks ISIS Perlu Pertimbangan Logis
Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem, Muhammad Farhan/net

MONITORDAY.COM - Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem, Muhammad Farhan memberi tanggapan soal wacana pemulangan WNI eks anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang belakangan mencuat. Ia menilai wacana pemulangan tersebut perlu kembali dikaji dan memerlukan pertimbangan logis.

"Keputusan soal kombatan ISIS dan keluarganya asal Indonesia merupakan keputusan bersifat politis dan memerlukan dukungan tidak hanya oleh aturan dan pertimbangan logis," ujar Farhan, dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/2).

Menurut farhan, rencana pemulangan itu harus juga didukung oleh semua elemen bangsa. Dalam kapasitas itulah, DPR perlu menekan pemerintah dengan menyimak suara-suara dari semua pemangku kepentingan di dalamnya. Ia mengungkapkan, DPR RI sendiri sudah jelas menolak memulangkan mereka.

Mantan presenter TV itu menilai, deradikalisasi terhadap WNI Eks ISIS memang tergolong susah. Namun, ia mengapresiasi langkah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang sudah melakukan tugas sebagaimana mestinya.

"Saya kira BNPT bukan tidak pernah berhasil. Tapi memang tantangan BNPT sekarang yaitu mampukah mereka menjadi bagian masyarakat global yang akan melakukan penghapusan radikalisasi agama. Dunia pernah bersama-sama menghilangkan ajaran Nazisme dan Fasisme yang digunakan Hitler untuk menguasai dunia," paparnya.

Lebih lanjut Farhan mengatakan, yang saat ini harus diprioritaskan pemerintah yakni bergerak cepat membawa pulang WNI yang tidak terlibat ISIS meski di kawasan itu menjadi sasaran empuk dataran konflik.

Diprediksi, WNI yang tidak terlibat ISIS terdiri dari Mahasiswa WNI sekitar 150 orang dan pekerja migran WNI jumlahnya sekitar 1.000 orang, tersebar di Damaskus, Aleppo, Homs, Hama.

"Maka pemerintah perlu mencari cara tercepat melakukan evacuation route buat 1.000 lebih WNI sesungguhnya di Suriah. Karena tidak mudah dan tidak murah. Sedangkan para anggota ISIS asal Indonesia harus ditangani bersama dengan komunitas global," tandas Farhan.