Pemkot Pekalongan: Padat Karya Percepat Pemulihan Ekonomi

MONITORDAY.COM - Penyaluran program padat karya tunai (PKT) dan program kota tanpa kumuh (kotaku) dengan melibatkan warga dalam pelaksanaan pembangunannya akan mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat.
Demikian disampaikan Wali Kota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Jawa tengah, Jumat (5/3/2021).
Afzan menyebutkan pihaknya menyambut baik pelaksanaan program PKT dari pemerintah sebab hal itu dapat mengurangi angka pengangguran di tengah ketidakpastian perekonomian pada masa pandemi COVID-19.
"Kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), berimplikasi pada terhambatnya berbagai kegiatan, baik sosial maupun ekonomi masyarakat," ujar Afzan.
Ia menilai pandemi COVID-19 juga menimbulkan dampak pada para buruh perusahaan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sehingga menyebabkan penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Disisi lain, pemerintah juga berupaya menjaga dan menjamin kehidupan masyarakat bisa terus bergerak, dengan memperbanyak program seperti bantuan sosial tunai, kartu prakerja, subsidi upah, dan bantuan modal untuk UMKM.
"Oleh karena, kami menilai tepat apabila Kementerian PUPR melalui program Kota Tanpa Kumuh 2021 yang menggunakan skema padat karya tunai (cash for work) karena program ini dapat mempercepat pemulihan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19," jelas Afzan.
Maka dari itu, Wali Kota yang berharap pada para lurah dan koordinator badan keswadayaan masyarakat (BKM) yang menjadi lokasi sasaran program ini agar dapat melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan pedoman teknis dan peraturan.
"Kami berharap program ini dapat membawa dampak positif bagi pemulihan kondisi sosial ekonomi masyarakat, baik selama masa pandemi maupun pascapandemi COVID-19," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Pekalongan Muhammad Sahlan menyampaikan pada 2021, Kota Pekalongan menjadi sasaran kegiatan padat karya tunai dari Kementerian PUPR.
"Ada 14 kelurahan yang menjadi lokasi sasaran kegiatan padat karya tunai melalui program kotaku dengan alokasi anggaran Rp300 juta per kelurahan sehingga kami mendapatkan alokasi anggaran Rp4,2 miliar dari Kementerian PUPR," paparnya.