Pembukaan "2nd Afro-Asia OnlineTraditional Karate Open 2020 " di Tengah Pandemi

Justru inilah momen tepat, dimana karateka tradisional seluruh dunia makin memperkuat kebersamaan dengan mengadaptasi kemajuan tekhnologi. Kejuaraan bergengsi ini juga bisa terlaksana secara virtual karena upaya tersebut.

Pembukaan "2nd Afro-Asia OnlineTraditional Karate Open 2020 " di Tengah Pandemi
Ketua INATKF M Muchlas Rowi saat memberikan sambutan dalam pembukaan

Lakeybanget.com - Dengan dilandasi kebersamaan dan menjaga nilai BUSHIDO dalam bingkai kemanusiaan dan perdamaian menjadi basis utama dihelatnya Karate Tradisional Afro-Asia Online 2020 di tengah pandemi.

Indonesia Traditional Karate Federation (INATKF), satu-satunya organisasi yang diakui pemerintah juga Asia Karate Federation (ATKF) dan International Traditional Karate Federation (ITKF) ini juga mengakui nilai destruktif pandemi Covid-19 sangat terasa. Namun keadaaan tersebut tidak boleh membuat patah arang.

"Kita harus bangkit dan buktikan bahwa karate tradisional bisa tetap terlaksana. INATKF, satu-satunya Federasi Karate Tradisional di Indonesia merespon dengan cepat dan memastikan terselenggaranya acara ini, " ujar Ketua INATKF M Muchlas Rowi saat memberikan sambutan pembuka di Opening Ceremony 2nd Afro-Asia Online Traditional Karate Open 2020, Sabtu (31/10/2020). 

Justru inilah momen tepat, dimana karateka tradisional seluruh dunia makin memperkuat kebersamaan dengan mengadaptasi kemajuan tekhnologi. Kejuaraan bergengsi ini juga bisa terlaksana secara virtual karena upaya tersebut. 

Betapa tidak, perhelatan ini memiliki semangat yang yang sama seperti dicetuskan Presiden Pertama Indonesia, Ir Soekarno kala itu berinisiasi mengajak bangsa-bangsa Asia-Afrika berkumpul dan menyelenggarakan event olahraga bersejarah.

Event ini mendapat sambutan baik dari ITKF dan memberikan rekomendasi kepada INATKF yang bekerjasama dengan ATKF untuk menyelenggarakan event ini. 

Harapannya, INATKF kedepan bisa lebih menancapkan keberadaanya secara global untuk lebih intensif melakukan berbagai lompatan-lompatan masif yang dipandu KORMI. Adapun target dari kejuaran tahun ini adalah juara umum untuk kedua kalinya.

"Harapan kami, semoga bisa juara yang kedua. Semua gerakan kami ini tetap dipandu KORMI," harap Muchlas Rowi.

Perlu diketahui juga, INATKF dengan sokongan Pemerintah bakal melakukan event besar di 2022 mendatang.

"Alhamdulillah apresiasi atas dukungan dari Pak Hayono Isman untuk di selenggarakannya festival dan kejuaraan di Palembang 2022 mendatang," ungkapnya.

Apresiasi atas kehadiran Menteri Pemuda dan Olahraga, Dr Zainudin Amali yang di wakili Ketua KORMI, Hayono Isman yang sangat mendukung terselenggaranya event bergengsi ini sekaligus membuka secara resmi perhelatan akbar yang melibatkan sejumlah negara Afro dan Asia. 

Meski perhelatan melalui virtual, namun tidak mengurangi kekhidmatan acara yang dihadiri oleh Ketua International Traditional Karate Federation/ITKF (Prof. Gilberto Garner), Ketua Asia Traditional Karate Federation (Mr. Ibrahim Al-Bakry), Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia/ KORMI (Hayono Isman) dan tamu kehormatan dari sejumlah negara peserta.  

Ucapan terimakasih juga dihaturkan kepada 10 negara yang telah berpartisipasi dalam event tahunan ini, yakni Indonesia, Mesir, Tunisia, Kuwait, Aljajair, Kazakhstan, Uzbekistan, Jepang, Portugal, dan Prancis.

Indonesia sendiri, mengrim 76 peserta yang terdiri dari atlet pria dan wanita juga 1 atlet yang berkebutuhan khusus. Keseluruhan peserta berasal dari 8 provinsi, diantaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur, NTB, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Sumatera Barat. Adapun usia atlet dari 6 hingga 15 tahun.