Pemasaran di Era Digital

Kanal-kanal digital membuat persaingan dalam dunia pemasaran semakin terbuka

Pemasaran di Era Digital
(c)telsysitalia

 

LAKBAN- Kamu mungkin sedang belajar menjadi ahli pemasaran. Atau setidaknya sedang mengambil pendidikan di jalur bisnis. Salah satu yang harus kamu fahami adalah dunia pemasaran. Pada dasarnya dunia bisnis dan dunia dagang sangat lekat.

Intinya, dalam dunia usaha kita menjual barang atau jasa. Bahkan secara umum setiap orang juga harus mampu menjual potensi dan kemampuannya agar diterima dan memperoleh pekerjaan. Nah, dalam zaman digital ini, kita harus mampu menyesuaikan strategi pemasaran bagi usaha kita. Karena sudah muncul peluang untuk memasarkan produk secara digital.

Secara bisnis, cara pemasaran produk berubah sejak kita memasuki era digital. Untuk menjangkau pelanggan, perusahaan harus menyesuaikan strategi mereka. Cara dan aturan main telah berubah. Dan dalam banyak hal, terjadi kegagalan. 

Kita tidak bisa lagi mengandalkan sekedar anggaran pemasaran yang besar. Kanal-kanal pemasaran telah memberi tantangan baru bagi dunia pemasaran

Layanan pelanggan atau customer service selalu aktif 24 jam dalam 7 hari. Ini berbeda dengan masa lalu dimana pertanyaan dan keluhan pelanggan dapat diselesaikan oleh pegawai toko. Meja customer service sudah cukup menyelesaikan persoalan ini. Namun hari ini situasinya berubah. Layanan pelanggan tak pernah tidur. Sehingga muncul asisten virtual dan chatbot. 

89% perusahaan percaya layanan pelanggan adalah titik utama persaingan mereka. Ide ‘always on’ belum tentu berarti kamu  harus tersedia 24/7. Apa artinya, kamu  harus mengatasi masalah secepat yang kamu bisa.

Cara Komunikasi juga berubah. Perubahan ini seiring dengan arus komunikasi yang sudah semakin mudah dan cepat. Perilaku pelanggan pun ikut berubah. Nama besar dan merek terkenal tak lagi menjadi jaminan. Perusahaan kecil atau produk baru juga punya kesempatan yang sama karena perubahan pola dan cara komunikasi di era digital.

Start up atau perusahaan rintisan bermunculan dan banyak yang sukses dengan dukungan kanal komunikasi yang bisa cepat menjangkau pelanggan. Untuk sementara waktu, era digital berarti iklan gratis ada di mana-mana. Saluran media sosial, yang dipelopori oleh Facebook, telah membawa kembali gagasan membayar untuk bermain. Dengan kata lain, Anda harus mendedikasikan anggaran kecil untuk menjangkau orang-orang melalui media sosial.

Namun demikian, ini belum tentu merupakan hal yang buruk. Sebaliknya, itu berarti bahwa Anda dapat bersaing berdasarkan keterampilan Anda sebagai pengiklan, bukan hanya sekadar mengirim banyak postingan ke spam, seperti yang terjadi sebelumnya.

Era digital telah menggembar-gemborkan era di mana semua orang dapat bergabung dalam adu dogfight iklan. Ya, mereka yang memiliki anggaran besar masih memiliki keuntungan, tetapi itu bukan lagi keunggulan yang menentukan dari sebelumnya. Bahkan perusahaan terkecil pun punya alasan kuat untuk bermain.