Pelatih Terbaik Jerman Direbut Thomas Tuchel

Pelatih Terbaik Jerman Direbut Thomas Tuchel
Manajer Chelsea asal Jerman Thomas Tuchel/net.

MONITORDAY.COM - Asosiasi Jurnalis Jerman bekerjasama dengan Majalah Kicker, menobatkan manajer Chelsea Thomas Tuchel terpilih sebagai Pelatih Terbaik Jerman tahun 2021 yang berhasil menyisihkan pelatih Bayern Munchen Hansi Flick dan arsitek Borussia Dortmund Edin Terzic.

Penentuan atas penghargaan tersebut, setelah melalui proses voting, dimana Tuchel mengumpulkan 129 suara, sementara Flick 118 suara serta Terzic 85 suara.

Keberhasilan Tuchel selepas menuai kesuksesan dengan mengantarkan Chelsea menyabet  trofi Liga Champions pada musim lalu.

Hanya beberapa bulan menangani Chelsea, Tuchel mampu mempersembahkan gelar Liga Champions kedua dalam sepanjang sejarah klub. Mereka mengalahkan Manchester City di final.

Tuchel merasa sangat senang menerima penghargaan pelatih terbaik Jerman tahun ini. Namun, dia menegaskan bahwa kesuksesannya tersebut bisa terjadi berkat kerja sama tim.

“Saya menerima penghargaan dengan sangat bersyukur dan sebuah kehormatan besar bagi seluruh tim karena saya melihat diri saya sebagai pemain tim,” kata Tuchel seperti dikutip dari situs resmi klub.

“Saya tidak terlalu percaya pada penghargaan individu, saya benar-benar percaya ini adalah upaya tim, tidak hanya para pemain di lapangan yang disukai semua orang, tetapi tim di belakang tim.

"Saya tidak melakukan ini sendirian. Saya melakukannya dengan staf saya, tidak hanya staf Jerman dan Hongaria saya tetapi semua orang di Cobham. Luar biasa menjadi bagian darinya karena di sana kami memiliki kualitas dan dukungan yang luar biasa.

“Tim sepak bola bisa menang tanpa pelatih, tetapi pelatih tidak bisa menang tanpa tim. Ini adalah hadiah untuk tim dan apa yang kami lakukan, dan sekarang mari kita lanjutkan."

Kesuksesan Tuchel itu juga mendapat pujian dari mantan pelatih Bayern dan pemenang Liga Champions lainnya Jupp Heynckes.

"Hanya dengan dedikasi ini dia bisa begitu sukses," kata Heynckes.

“Ada pasang surut dalam profesi kepelatihan, tetapi pada akhirnya pendulum selalu menyerang pihak yang pantas mendapatkannya.” tuturnya.