Pelaku Wisata Diminta Tingkatkan Pemahaman Sustainable Tourism

Pelaku Wisata Diminta Tingkatkan Pemahaman Sustainable Tourism
Foto/net

MONITORDAY.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, mengajak pelaku usaha di sektor pariwisata untuk terus meningkatkan pemahama terkait konsep pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism yang akan menjadi tren pariwisata ke depan pasca pandemi.

"Perubahan tren saat ini adalah sustainable tourism. Wisatawan yang berkunjung ke suatu destinasi jumlahnya akan lebih sedikit, tapi lebih berkualitas dan story telling terhadap suatu destinasi akan lebih kuat," kata Sandiaga, dalam siaran pers, dikutip Jumat (26/2/2021).

Menurut Sandi, Pramuwisata merupakan salah satu komponen penting dalam jasa pariwisata. Sebagai garda terdepan dalam menyambut para wisatawan yang datang ke suatu destinasi wisata, pramuwisata hadir untuk menceritakan atau memberikan informasi mengenai destinasi dari hulu ke hilir.

“Kalau dulu satu pramuwisata melayani kurang lebih 40 orang. Sekarang mungkin rasionya satu banding empat. Saya selalu bilang tren pariwisata ke depan sudah bisa terbaca, akan lebih localize, customize, dan smaller in size. Ini juga merupakan bagian daripada adaptasi dan inovasi menuju ecowisata atau wisata berbasis alam,” kata Menparekraf.

Kemenparekraf sebelumnya telah melakukan pelatihan berbasis kompetensi bagi pramuwisata. Di tahun 2021 ini pelatihan tersebut akan ditingkatkan lagi dari sisi story telling, karena saat ini pertumbuhan nature and culture tourism yaitu desa wisata sedang berkembang pesat.

Kemenparekraf juga akan meningkatkan sertifikasi kompetensi untuk 2.100 SDM pariwisata, yang meliputi industri hotel, restoran, pramuwisata, SPA dan MICE, yang di tahun sebelumnya hanya 1.600 SDM yang tersertifikasi.

Dalam membantu pramuwisata, Menparekraf juga akan merencanakan program prakerja. Karena melalui program ini ada insentif tunai serta pelatihan.

“Mudah-mudahan hal ini bisa kita akselerasi segera. Saya dengan jajaran Kemenparekraf lainnya akan bekerja keras, untuk menyelamatkan satu persatu dari tujuh ribu pramuwisata yang ada di Bali. Untuk itu, kita tetap harus optimis serta berkolaborasi,” ujar Menparekraf.

Disamping itu, Menparekraf menjelaskan tren lainnya yang ia sebut dengan pandemic winner, yaitu safe and healthy tourism destination. Destinasi yang menerapkan safety and healthy tourism dapat meningkatkan sektor pariwisata sebesar 4 hingga 5 kali lipat. 

Oleh karena itu, pemulihan pariwisata khususnya wisatawan nusantara, sangat bergantung pada komitmen kita terhadap penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE.

“Saya titip pesan kepada teman-teman HPI untuk menerapkan protokol kesehatan ini dengan disiplin dan penuh kesadaran. Agar nantinya wisatawan merasa aman dan nyaman,” Kata Sandiaga Uno.