OJK: Kinerja Perbankan di Solo Masih Terjaga

Pertumbuhan kredit bank umum di Solo Raya sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan Jawa Tengah yang tercatat 2,80 persen (yoy).

OJK: Kinerja Perbankan di Solo Masih Terjaga
Kepala OJK Surakarta Eko Yunianto. (ANTARA/Aris Wasita)

MONITORDAY.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan kinerja perbankan di wilayah Solo Raya masih terjaga hingga akhir Mei 2020 meski kondisi ekonomi cukup lesu akibat hantaman pandemi COVID-19.

"Untuk profil risiko juga tetap terkendali, salah satunya terlihat dari pertumbuhan positif dari beberapa sektor, di antaranya kredit dan dana pihak ketiga," kata Kepala OJK Surakarta Eko Yunianto di Solo, Rabu.

Ia menjelaskan penyaluran kredit atau pembiayaan bank umum baik konvensional maupun syariah tercatat sebesar Rp82,06 triliun atau masih tumbuh positif sebesar 3,85 persen secara year-on-year (yoy) atau tahunan.

Menurut dia, pertumbuhan kredit bank umum di Solo Raya sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan Jawa Tengah yang tercatat 2,80 persen (yoy).

Selanjutnya, dana pihak ketiga (DPK) bank umum juga tercatat sebesar Rp73,11 triliun atau masih tumbuh positif sebesar 5,57 persen (yoy).

Meski demikian, tambah dia, pertumbuhan DPK bank umum di Solo Raya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan DPK bank umum Jateng yang tercatat 5,98 persen (yoy).

Berdasarkan sektor ekonomi, OJK mencatat sektor industri pengolahan masih mendominasi total outstanding kredit sebesar Rp24,60 triliun atau berkontribusi sebesar 29,98 persen.

Sektor lainnya adalah perdagangan besar dan eceran sebesar Rp23,44 triliun dengan sumbangan 28,56 persen dan rumah tangga sebesar Rp11,22 triliun atau sebesar 13,67 persen.

"Sedangkan sisanya tersebar ke berbagai sektor ekonomi lainnya," kata Eko.

Sementara itu, kredit macet (NPL) bank umum per bulan Mei 2020 tercatat sebesar 10,54 persen dengan penyumbang NPL terbesar berasal dari sektor industri pengolahan.