Nonton Spider-Man Deh, Kamu Jadi Tahu Tentang Dunia Pers
Peter Parker yang menjadi juru foto di Daily Bugle.

LAKEYBANGET.COM - Kemarin (9 Februari) diperingati sebagai Hari Pers Nasional. Indonesia sendiri harus berterima kasih kepada dunia pers dalam proses berbangsa dan bernegara. Dalam mencapai kemerdekaan, peran pers begitu penting. Sejumlah founding fathers Indonesia seperti Sukarno, Hatta, Natsir, membagi buah pikirannya melalui kanal pers.
Dalam ranah fiksi fantasi, beberapa tokoh jagoan menempuh profesi formal sebagai wartawan.
Lihat juga: Deretan Hero yang Nyambi Jadi Wartawan
Salah satunya adalah Peter Parker yang menjadi juru foto di Daily Bugle. Menurut redaksi LakBan ada 4 hal nih yang bisa diambil pelajarannya dari kisah Spider-Man. Dengan mempelajari kisah Spider-Man, kamu jadi tahu sedikit banyak tentang dunia pers.
Lihat juga: 4 Hal Yang Harus Kamu Ketahui Dari Jurnalis Rita Skeeter
Menciptakan Istilah Baru
Fungsi pers adalah menciptakan istilah untuk fenomena yang baru. Dalam kisah Spider-Man, ketika terdapat tokoh pengganggu keamanan, maka perlu diberi nama. Tentu ciri-ciri dari sang karakter bisa jadi clue untuk namanya. Lahirlah istilah Doctor Octopus yang diaku-aku sebagai buah pikir J.Jonah Jameson.
Doctor Octopus dengan "tentakel" yang banyak.
Media Dapat Menggiring Opini Publik
Apakah Spider-Man pahlawan atau pembuat keonaran? Simak deh gimana gapenya Daily Bugle menggiring opini publik. Dari pilihan awal berpijak sikap redaksi, lalu dicarilah bukti-bukti untuk menyakinkan pendapat.
(screenused.com)
Lihat juga: Pers Kadang ‘Diganggu’ Para Pemilik Modal, Dari Dunia Nyata Sampai Dunia Fiksi
Buat Isu Bombastis
Packaging yang biasa-biasa aja tidak akan membuat media dilirik. Maka simaklah bagaimana J.Jonah Jameson yang selalu membuat berita menjadi isu yang bombastis. Packaging-nya dari foto yang eksklusif dan judul yang menjadi magnet bagi sidang pembaca.
Hmm..bagusnya bikin judulnya gimana ya?
Dibayar Tidak Seberapa
Salah satu permasalahan dari wartawan adalah gajinya yang tidak seberapa. Emang sih nggak semuanya berpendapatan miris. Tapi, potret para jurnalis yang diayun bimbang bayarannya kayak Peter Parker benar-benar kejadian lho.
Duh, koinnya abis lagi.