Negosiasi Dagang AS - China Jalan Terus, Dollar Sedikit Tertekan
Prospek kesepakatan perdagangan antara dua raksasa ekonomi dunia berimplikasi pada pasar uang. Dolar sedikit lebih lemah pada hari Senin (18/2/2019), karena meningkatnya ekspektasi kesepakatan perdagangan AS-China membuat investor beralih dari zona aman ke aset yang lebih berisiko.

MONDAYREVIEW.COM - Prospek kesepakatan perdagangan antara dua raksasa ekonomi dunia berimplikasi pada pasar uang. Dolar sedikit lebih lemah pada hari Senin (18/2/2019), karena meningkatnya ekspektasi kesepakatan perdagangan AS-China membuat investor beralih dari zona aman ke aset yang lebih berisiko.
Di balik perang dagang ternyata kompromi-kompromi baru dicapai. Baik Amerika Serikat dan China melaporkan kemajuan dalam negosiasi lima hari di Beijing pekan lalu, meskipun Gedung Putih mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memaksa perubahan dalam perilaku perdagangan Tiongkok.
Geliat pasar uang semakin menunjukkan gairahnya. Di Asia, yen sedikit lebih tinggi versus greenback di 110,53. Aussie naik 0,1 persen menjadi $ 0,7144, setelah naik 0,48 persen pada hari Jumat dengan harapan terobosan perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina. Dolar kiwi juga naik sekitar 0,1 persen pada dolar menjadi $ 0,6868. Demikian data yang dilansir Kantor Berita Reuters pada (18/2/2019)
Badai Pasti Berlalu, agaknya itulah yang tertanam di benak investor manakalan titik cerah mulai terlihat di depan mata. Ketegangan perdagangan AS dan Cina telah membuat pasar sangat bergejolak sejak tahun lalu. Kecemasan menghantui investor hingga dicapainya kesepakatan-kesepakatan yang diharapkan akan menyelematkan ekonomi dunia dari berbagai tekanan.
Bea masuk A.S. atas impor Cina senilai $ 200 miliar ditetapkan naik dari 10 persen menjadi 25 persen jika tidak ada kesepakatan yang tercapai pada 1 Maret untuk mengatasi tuntutan A.S. agar China mengekang transfer teknologi paksa dan menegakkan hak kekayaan intelektual dengan lebih baik.