Musim Hujan di Indonesia Diprediksi Datang Lebih Awal dan Lebih Besar Dari Biasanya

MONITORDAY.COM - Musim hujan di Indonesia diprediksi akan datang lebih awal atau maju dari biasanya pada tahun ini. Dengan demikian, BMKG pun meminta masyarakat untuk bersiap melakukan mitigasi potensi bencana hidrometeorologi.
Tak hanya prediksi musim hujan yang akan datang lebih awal dari biasanya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebutkan, sejumlah wilayah di Indonesia akan mengalami musim hujan lebih besar dari biasanya.
Maka dari itu, BMKG mengimbau pemerintah daerah setempat dan masyarakat untuk mewaspadai, mengantisipasi, dan melakukan aksi mitigasi lebih awal guna menghindari serta mengurangi risiko terjadinya bencana.
Dalam hal ini, BMKG memproyeksikan, dari total 342 zona musim (ZOM) di Indonesia, sebanyak 14,6% akan mengawali musim hujan pada September 2021, meliputi Sumatera bagian tengah dan sebagian Kalimantan.
Selanjutnya, 39,1% wilayah pada Oktober 2021, mencakup Sumatra bagian Selatan, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Bali. Sedangkan 28,7% wilayah lainnya pada November 2021, meliputi sebagian Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.
Terkait puncak musim hujan periode 2021/2022, BMKG memperkirakan akan terjadi pada Januari dan Februari 2022.
"Perlu menjadi perhatian bersama, terutama di wilayah-wilayah rawan banjir, tanah longsor, dan tanah bergerak, seiring intensitas curah hujan yang akan terus semakin meninggi," jelas Dwikorita sebagaimana dikutip redaksi, Rabu (1/9/2021).
Dengan adanya prediksi musim hujan lebih awal, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim, Dodo Gunawan berharap masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kejadian cuaca ekstrem yang bisa terjadi di masa peralihan, dari musim kemarau ke musim hujan.
Dalam cuaca ekstrem itu, lanjut Dodo, berpotensi terjadinya hujan es, hujan lebat disertai kilat dan petir, hingga angin puting beliung. Karena, tidak hanya bencana, perubahan cuaca yang tidak menentu bisa membuat imunitas seseorang melemah sehingga menjadi rentan terkena penyakit.
"Terlebih situasi Indonesia saat ini belum lepas sepenuhnya dari pandemi Covid-19. Waspada bencana hidrometeorologi dan jaga kesehatan selalu," tambahnya.