Mulai Panas, Xi Jin Ping dan Tsai Perang Kata-Kata

Mulai Panas, Xi Jin Ping  dan Tsai Perang Kata-Kata
Presiden China dan Presiden Taiwan mulai lontarkan narasi panas (Dok: Istimewa)

MONITORDAY.COM - Presiden China, Xi Jinping, dan Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, saling serang melalui pidato selama akhir pekan. Keduanya memperebutkan kedaulatan masing-masing wilayah  kekuasaan di tengah peningkatan ketegangan.

Saling serang ini bermula ketika Xi menyampaikan pidato pada Sabtu (9/10). Dalam pidato itu, Xi menyatakan bakal berupaya untuk menyatukan kembali Taiwan dengan China, konsep yang dikenal dengan sebutan prinsip "Satu China" selama ini.

"Separatisme untuk kemerdekaan Taiwan merupakan tantangan terbesar untuk mencapai reunifikasi, dan bahaya tersembunyi yang paling serius dalam pemulihan nasional," ujar Xi, sebagaimana dikutip Reuters, Senin (11/10/2021).

Xi kemudian menyatakan bahwa reunifikasi ini akan dilakukan atas dasar kepentingan rakyat Taiwan. Namun, Xi menegaskan bahwa China akan melindungi kedaulatan dan kesatuannya.

"Tak ada yang boleh meremehkan tekad teguh, keinginan kuat, dan kemampuan besar rakyat China untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayahnya," ucap Xi.

Sehari kemudian, Minggu (10/10), Tsai lantas membalas pernyataan Xi itu melalui pidato perayaan Hari Nasional Taiwan. Tsai sekali lagi menegaskan bahwa ia ingin meredakan ketegangan di Selat Taiwan selama beberapa waktu belakangan.

Ia juga menegaskan bahwa Taiwan tak akan "bertindak gegabah." Namun, Tsai menekankan sikapnya ini tak boleh diartikan bahwa rakyat Taiwan akan tunduk pada tekanan.

"Kami akan terus meningkatkan pertahanan nasional kami dan menunjukkan tekad kami untuk melindungi diri sendiri demi memastikan tak ada siapapun yang dapat memaksa Taiwan mengambil jalan yang sudah ditetapkan China untuk kami," ucap Tsai.

Ia kemudian berkata, "Ini karena jalan yang diberikan China tak ada yang menawarkan cara hidup bebas dan demokratis bagi Taiwan, juga kedaulatan bagi 23 juta rakyat kami."