Menperin: Indonesia Tak Akan Punah, Justru Akan Lebih Maju
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa Indonesia tidak akan punah. Menurutnya, dengan segala potensi yang ada, dan strategi yang kuat dari pemerintah, Indonesia justru berpotensi besar akan lebih maju dari saat ini.

MONITORDAY.COM - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa Indonesia tidak akan punah. Menurutnya, dengan segala potensi yang ada, dan strategi yang kuat dari pemerintah, Indonesia justru berpotensi besar akan lebih maju dari saat ini.
Hal ini dikatakan Airlangga menanggapi pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut bahwa Indonesia akan punah jika dia tidak terpilih menjadi presiden di Pilpres 2019.
Menurut Airlangga, implementasi Making Indonesia 4.0 menjadi salah satu upaya mengantarkan pada masa keemasan pada 2045 atau momentum 100 tahun kemerdekaan Indonesia.
"Pemerintah telah memiliki strategi dan arah yang jelas dalam membangkitkan perekonomian nasional melalui implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0. Aspirasi besarnya adalah menjadikan Indonesia masuk 10 negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada 2030," kata Airlangga, dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat (21/12).
Dengan peta jalan itu, kata Airlangga, pemerintah ingin mengembalikan industri manufaktur jadi sektor andalan atau mainstream dalam pembangunan ekonomi. Karena selama ini industri manufaktur konsisten memberikan kontribusi terbesar bagi produk domestik bruto (PDB).
Berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian, hingga jelang akhir 2018, industri pengolahan masih sebagai penyumbang tertinggi terhadap PDB nasional yang mencapai 19,89 persen. Perolehan ini ditopang oleh sejumlah industri yang memiliki rata-rata pertumbuhan tertinggi pada periode 2015-2018.
Sektor tersebut, meliputi industri makanan dan minuman yang tumbuh hingga 8,71 persen, kemudian disusul industri barang logam, komputer, barang elektronika, mesin dan perlengkapan 4,02 persen, industri alat angkutan 3,67 persen, industri kimia 3,40 persen, serta industri tekstil dan pakaian 1,64 persen.
Selain itu, kata Airlangga, adanya bonus demografi atau dominasi jumlah penduduk berusia produktif yang akan dinikmati Indonesia sampai 15 tahun ke depan. Diyakini hal itu juga membawa pertumbuhan ekonomi nasional meningkat hingga 1-2 persen. "Hal ini berdasarkan pengalaman sebelumnya oleh Jepang, Cina, Singapura, dan Thailand," ucap Airlangga.