Memaknai Surat Al-Maidah: 32 Terkait Pandemi Virus Corona

Para petugas medis menjadi prajurit terdepan 'memerangi' Virus Corona. Mereka berhadapan langsung dengan pasien yang terjangkit.

Memaknai Surat Al-Maidah: 32 Terkait  Pandemi Virus Corona
Ilustrasi/net

MONITORDAY.COM - Peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam merealisasikan himbauan pemerintah terkait pentingnya menjaga jarak (Physical Distancing) dan mengurangi aktivitas di luar rumah, sebagai upaya memutus mata rantai potensi penyebaran pandemi Virus Corona.

Seperti kita ketahui, di Indonesia jumlah kasus yang terkonfirmasi mengalami peningkatan, baik Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), maupun pasien yang sudah positif terpapar Covid-19.

Para petugas medis menjadi prajurit terdepan 'memerangi' Virus Corona. Mereka berhadapan langsung dengan pasien yang terjangkit.

Di tengah keterbatasan alat dan fasilitas kesehatan, para tenaga medis sangat rawan tertular Virus Corona. Walau demikian, mereka terus bersemangat dalam bekerja untuk memberikan pelayanan dan pengobatan kepada para pasien.

Hingga kini, Minggu (5/4/2020), sesuai informasi Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr.Halik Malik, telah tercatat 18 orang dokter yang meninggal dunia akibat positif terpapar Covid-19, dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk membantu mengurangi beban para tenaga medis dan mengurangi jumlah pasien yakni dengan aturan mengurangi kegiatan di luar rumah (#dirumahsaja).

Mengapa demikian? Jika masyarakat memaksakan keluar rumah untuk urusan yang tidak terlalu penting maka dikhawatirkan dapat menularkan (Carrier) atau tertular wabah virus corona yang belum ditemukan vaksinnya. Sedangkan para ahli medis baru tahap melakukan riset/kajian.

Sebagai rujukan, Islam sebagai agama yang 'rahmatan lil alamin' sangat menghargai nyawa manusia. Membunuh satu nyawa seperti membunuh semua nyawa seluruhnya dan sebaliknya memelihara satu nyawa berarti memelihara nyawa seluruhnya.

Seperti firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 32.

مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا ۚ وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ بَعْدَ ذَٰلِكَ فِي الْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ

“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi” ( QS. Al Maidah : 32).

Ayat tersebut menunjukkan keharusan adanya kesatuan umat dan kewajiban mereka masing-masing terhadap yang lain yaitu harus menjaga keselamatan hidup, kehidupan bersama dan menjauhi hal-hal yang membahayakan orang lain.