Memahami Filosofi Koala Kumal

Memandangi sesuatu yang dulu sangat diakrabinya dan sekarang tidak lagi dikenalinya.

Memahami Filosofi Koala Kumal
Koala Kumal (youtube.com)

LAKEYBANGET.COM - Pada pertengahan Januari 2015, Raditya Dika meluncurkan buku ketujuhnya yang berjudul ‘Koala Kumal’. Ada pun versi filmnya sobat LakBan bisa simak di bioskop terdekat. Dikarenakan film Koala Kumal merupakan salah satu sinema Indonesia yang tayang di libur Lebaran tahun 2016 ini. Mau tahu cerita di balik titel ‘Koala Kumal’ tersebut? Simak penjelasan Raditya Dika mengenai pilihan judul yang diutarakannya sebagai berikut (Raditya Dika, Koala Kumal, hlm.244-246):

Gue jadi teringat satu foto di situs Huffington Post. Ceritanya  begini, ada seekor koala yang tinggal di New South Wales, Australia. Koala itu bermigrasi dari hutan tempat tinggalnya. Beberapa bulan kemudian, ia kembali ke hutan tempat dia tinggal. Namun, ternyata selama dia pergi, hutan yang pernah menjadi rumahnya ditebang, diratakan dengan tanah oleh para penebang liar. Si Koala kebingungan karena tempat tinggalnya tidak seperti dulu. Ia hanya bisa diam, tanpa bisa berbuat apa pun. Seorang relawan alam mengambil foto koala itu. Jadilah foto seekor koala kumal duduk sendirian. Memandangi sesuatu yang dulu sangat diakrabinya dan sekarang tidak lagi dikenalinya.

Penjelasan itu lalu dikoneksikan dengan kisah cinta Raditya Dika pada seorang gadis (Raditya Dika, Koala Kumal, hlm.246):

Sama seperti gua melihat dia sekarang. Patah hati yang gue alami akibat apa yang dulu dia lakukan membuat dia berbeda di mata gue. Gue dulu jatuh cinta pada seorang perempuan cantik, baik, dan bisa gue percaya. Namun, setelah semua yang terjadi, dia berubah menjadi orang yang lain. Gue merasa asing.

Begitulah kiranya cerita di balik titel ‘Koala Kumal’. Sebuah nama, sebuah cerita. Bagaimana dengan Anda, pernah mengalami filosofi Koala Kumal? Berada di suatu lingkungan yang tadinya nyaman, lalu menjadi asing dan tidak mengenakkan? Mengenal seseorang yang tadinya nyaman, lalu berubah menjadi tidak menyenangkan?