Yuk Bernostalgia Dengan Musik era 70-an

buat bernostalgia, dan buat kaulamuda di-era 2000an mengenal grup music yang sempat ngehits

Yuk Bernostalgia Dengan Musik era 70-an
Band legendaris

Di-era ini, dimana Almarhum Soeharto masih menjabat sebagai presiden, celana komprang sangat ngehits, rambut gondrong kriwil, motor 70 yang menjadi andalan ngegebet cewek, adalah masa-masa emas yang nggak akan dilupain oleh rakyat-rakyat Indonesia yang hidup dan tumbuh diera tersebut. Nah, selain gaya, music tentunya masih juga dalam ingatan, dimana God Bless dan AKA mengguncang panggung Jakarta, D’Lloyd dan Deddy Dores yang membuat hari-hari orang tua kita menjadi penuh cinta. Nah, buat bernostalgia, dan buat kaulamuda di-era 2000an mengenal grup music yang sempat ngehits dan lagunya masih fenomenal hingga sekarang, ini Lakban hadirkan buat kalian

The Rollies, Rock Tertua di Indonesia

The Rollies adalah kelompok rock tertua Indonesia, dalam perjalanannya, grup yang beraliran soul funk ini sempat menjadi grup papan atas yang disegani penonton terutama di kota Bandung, Jakarta, Medan, dan Malang. Banyak yang menganggap The Rollies sebagai peletak dasar band rock Indonesia yang telah memberikan kontribusi bagi musik Indonesia masa kini. Para personilnya antara lain terdiri dari Bangun Sugito (vokal), Uce F. Tekol (bass), Jimmy Manoppo (drum), Didit Maruto, Marwan, Delly Joko Arifin (keyboards/vokal), dan Teungku Zulian Iskandar (saksofon).

Dengan keberaniannya, The Rollies merilis album perdana bertajuk Let's Start Again pada tahun 1971, menyusul kemudian album Bad News dan Sign Of Love dengan format musik tidak biasa. Meskipun sempat dianggap kurang komersil, namun ada beberapa lagu The Rollies yang membekas di khalayak pendengar masa itu, seperti “Salam Terakhir” dan “Setangkai Bunga”. Nah, pengen dengerin lagu setangkai bung miliknya The Rollies, ini dia

Koes Plus, Legenda Musik Indonesia

Grup musik yang terkenal pada dasawarsa 1970-an ini sering dianggap sebagai pelopor musik pop dan rock ‘n roll di Indonesia. Mereka menulis tidak kurang dari 953 lagu yang terhimpun dalam 89 album. Sejarah Koes Plus dimulai dengan pendirian grup band Teen Ager's Voice (1952), Irama Remaja, Koes dan Bros, Koes Bersaudara (1960), dan Koes Plus (1969).

Grup band ini terbentuk berawal dari perbedaan pendapat yang terjadi pada tahun 1968 antara personil Koes Bersaudara. Nomo yang rupanya berjiwa bisnis, menginginkan agar Koes Bersaudara tidak mengandalkan musik melulu, melainkan harus ada usaha lain. Pendapat ini tidak disetujui oleh anak-anak Koeswoyo yang lain, akhirnya di tahun 1969 mereka menempuh jalanya sendiri-sendiri. Nomo menjadi pedagang, Sedangkan Tonny bersama adik-adiknya yang lain meneruskan kariernya di bidang musik. Lahirlah kemudian nama Koes Plus dengan Murry, eks. personel Band Patas milik Kejaksaan sebagai faktor plusnya menggantikan kedudukan Nomo sebagai drumer. Lagu yang mungkin paling dinget adalah Dara Manisku, Manis dan Sayang serta Bujangan.

Super Kid

Superkid berasal dari Denny Sabri, wartawan majalah Aktuil yang sangat terobsesi untuk membentuk group band dengan citra seperti Cream hingga Grand Funk Railroad. Dia mengajak Deddy Dores yang baru saja hengkang dari Giant Step bersama Deddy Stanzah serta Jelly Tobing mantan drummer C’Blues dan Menstril’s. Pada kurun waktu 1976-1977 merupakan era keemasan Superkid, dimana-mana para remaja di seantero Indonesia terkena wabah Superkid apalagi di Bandung dan Jawa Barat serta Jakarta. Mereka menjadi sangat penasaran untuk menyaksikan penampilan group garapannya Denny Sabri yang penuh dengan sensasi pada era itu. Grup band ini emmang banyak aksi panggung dan seneng matah-matahin barang, mulai dari sang drumer yang seneng mukul drum sampe stik patah, hingga aksi ekstream yang dilakukan Deddy Dores yang doyan banget menghempaskan gitar ke Sound Sistem sampe gitar hancur berkeping. 

Order manggung mereka nyaris tak terkalahkan dalam sejarah konser musik cadas di Indonesia saat itu, karena dalam satu bulan Superkid lebih dari 20 kali manggung diseluruh Tanah Air. Suatu prestasi yang sangat luar biasa yang mungkin hingga saat ini tidak pernah ada satu group band-pun di Tanah Air yang dapat menyamakannya sekalipun God Bless, Rollies, SAS.

Panbers (Panjaitan Bersaudara)

Band ini satu leting dengan Koes Plus yang juga berdiri pada tahun 1969. Di tahun 70-an, grup band yang banyak melantunkan lagu-lagu pop penuh cinta ini memang sangat digandrungi remaja diera itu. Lagu-lagu dari Hans Panjaitan cs ini (kata bokap) memang sering dibawain dipentas-pentas seni dan juga buat ngerayu cewek (termasuk nyokap gw yang jadi korbannya). Lagu-lagunya pun masih ngehits hingga saat ini, dan sering dinyanyiin dipusat-pusat karokean, namun ya tetep yang suka para rakyat-rakyat yang hidup diera itu. Lagu yang paling diinget bokap Lakban adalah Ku Cari Jalan Terbaik, Antara Cinta dan Permata dan Demi Kau dan Sibuah Hati.