MDMC dan Upaya Pengelolaan Kebencanaan Yang Modern dan Mumpuni

MDMC dan Upaya Pengelolaan Kebencanaan Yang Modern dan Mumpuni
relawan MDMC di Kalimantan Selatan

MONITORDAY.COM - Awal Tahun 2021 ditandai dengan sejumlah bencana. Setelah kecelakaan yang menimpa Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 ada sejumlah bencana alam yang menelan korban jiwa dan harta. Diantaranya gempa bumi di Sulawesi Barat, banjir di Kalimantan Selatan dan tanah longsor di Sumedang. Banjir dan gelombag tinggi juga menerjang sejumlah tempat.

Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menjadi salah satu organ yang turun menangani dan membantu para korban di sejumlah lokasi. Disamping MDMC, Muhammadiyah juga menggerakkan unsur-unsur yang dimilikinya untuk mengoptimalkan peran dalam upaya pencegahan, penangangan bencana, dan bantuan pasca bencana. Respon pada masa darurat hingga penanganan pasca bencana memerlukan pengelolaan yang mumpuni.

Dalam penggalangan dukungan dana Muhammadiyah memanfaatkan jalur LazisMu yang telah memiliki kredibilitas dan kapasitas dalam pengelolaan dana. Sehingga alur bantuan finansial dari masyarakat dapat dikelola dan didistribusikan dengan baik terutama ketika terjadi bencana alam. Dengan dukungan LazisMU maka MDMC dapat bergerak cepat merespon bencana. Demikian pula dalam penanganan pasca bencana dimana para penyintas membutuhkan tempat bernaung, fasilitas kesehatan, fasilitas belajar, dan sebagainya.

MDMC menggalang sumberdaya tenaga kesehatan yang ada di Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah. Sehingga kebutuhan tenaga kesehatan sesuai kebutuhan di lapangan dapat dikirimkan dengan cepat. Jumlah Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah memungkinkan upaya tersebut dapat dilakukan meski masih banyak kota dan kabupaten yang belum berdiri fasilitas amal usaha kesehatan persyarikatan ini.

Untuk bantuan personel evakuasi dan sejenisnya, MDMC lazimnya berkoordinasi dengan unsur-unsur di organisasi otonom di bawah Muhammadiyah terutama Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Pemuda Muhammadiyah. Juga tenaga psikolog untuk trauma healing dari berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah.        

Pada gempa Sulawesi Barat, tenaga kesehatan termasuk diantaranya dokter spesialis bedah orthopedi dan dokter spesialis kebidanan dan kandungan dikirimkan ke lokasi bencana. Disamping itu personil SAR dan personel yang membawa dan mendistribusikan bantuan logistik juga dikirimkan ke lokasi tersebut.  

Sebagaimana diberitakan gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Majene, Sulawesi Barat pada Jumat (15/1) lalu. Berdasarkan data pada Selasa (19/1/2021), sebanyak 90 orang tewas, 637 orang luka-luka dan 15.000 ribu jiwa lainnya terpaksa mengungsi. Pengungsian tersebar pada 10 titik di Majene dan lima titik di Mamuju.

Beragam dampak buruk seperti longsor terjadi di tiga titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju. Selain itu, jaringan listrik padam, ditambah lagi dengan jaringan seluler (GSM dan data) yang tak stabil.

Banjir Kalsel yang melanda sejumlah daerah Kalimantan Selatan sejak tanggal 10 Januari 2021 silam hingga kini belum surut, bahkan intensitas hujan tinggi masih sering terjadi. Ini mengakibatkan di banyak daerah ketinggian air bisa mencapai 2 – 3 meter dan mengalami isolasi. Daerah yang sempat terisolir beberapa hari adalah Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang beribu kota di Barabai. Demikian dilaporkan portal Suara Muhammadiyah.

Menyikapi banjir Kalsel, Muhammadiyah melalui MDMC Kalimantan Selatan mengerahkan ratusan relawan untuk membantu warga yang terdampak. MDMC Kalimantan Selatan membuka pos koordinasi di Kabupaten Banjar dan pos pelayanan di Banjarmasin, Banjarbaru, Tabalong, Tapin, Tanah Laut, Hulu Sungai Selatan serta Hulu Sungai Tengah.

Relawan yang terlibat selain relawan MDMC sendiri ada juga relawan dari Lazismu dan unsur organisasi otonom Muhammadiyah seperti Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah, Ikatam Mahasiswa Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Tapak Suci serta kepanduan Hizbul Wathan.

Ginanjar Sutrisno, Ketua MDMC Kalimantan Selatan menyampaikan berbagai layanan yang saat ini dijalankan antara lain evakuasi warga, distribusi logistik dan dapur umum. Bantuan yang sudah disalurkan antara lain berupa bahan makanan pokok, uang tunai, selimut, sarung, tikar, bantal, guling, terpal, makanan bayi dan peralatan MCK.