Lazismu Gandeng Komunitas Gagal Ginjal Kronis Kemas Daging Hewan Kurban Jadi Makanan Siap Saji

Lazismu Gandeng Komunitas Gagal Ginjal Kronis Kemas Daging Hewan Kurban Jadi Makanan Siap Saji
Pendistribusian kurban siap saji Lazismu/ Istimewa.

MONITORDAY.COM - Pada momen perayaan Idul Adha 1442 H, Lazismu menggandeng komunitas yang tak bisa dalam perhelatan program kurban nasional. Adapun program kali ini hewan kurbannya dikemas dalam masakan siap saji. 

Dari banyaknya tawaran kolaborasi yang diajukan, Lazismu memilih Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) sebagai tandem. 

KPCDI merupakan komunitas yang di dalamnya beranggotakan pasien gagal ginjal kronis.

Seorang anggota komunitas tersebut, Anityo Pertiwanggono mencetuskan ide untuk memberdayakan pasien gagal ginjal kronis untuk tetap kuat menghadapi ujian sakit, apalagi saat pandemi yang terdampak terhadap kegiatan ekonomi keluarga pasien. Menurutnya, sebagian dari penderita merupakan tulang punggung keluarga.

Anityo bersyukur bahwa gagasannya diterima Lazismu. Hal tersebut diungkapkannya kepada amil Lazismu yang juga merupakan koordinator kurban tahun ini, Mochammad Sholeh Farabi yang berduet dengan Adi Rosadi saat bergegas menyiapkan hewan kurban. 

Dalam hal ini, semua hewan kurban dari pemotongan sampai menjadi kemasan siap saji diserahkan pengelolaanya kepada manajemen katering Dapur AAN, yang tak lain buah usaha Anityo usai tak bekerja formal lagi.

Anityo menjelaskan, secara teknis pemotongan hewan kurban dilaksanakan di dua tempat. Tempat pertama di El-Barkah Cilandak, Jakarta Selatan, dan tempat kedua di Serang Banten. 

Pelaksanaannya, melibatkan para anggota pasien gagal ginjal kronis untuk mengolah daging segar kurban menjadi masakan siap saji. Selain pasien gagal ginjal kronis, Ibu-ibu Aisyiyah juga dilibatkan dalam kegiatan ini. Para Ibu-ibu itu diminta untuk menyediakan tiga lokasi tempat masak.

“Totalnya ada 11 orang sebagai juru masak, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan”, ungkap Anityo. 

Ketiga lokasi tersebut di wilayah Jatiasih kota Bekasi, Kayu Manis Jakarta Timur, dan Dramaga kota Bogor. Nantinya, masakan siap saji yang dipersembahkan komunitas pasien gagal ginjal kronis terdiri dari empat menu, antara lain, kambing lada hitam, kambing semur Betawi, rabeg Banten, dan rendang.

Lebih lanjut, Anityo mengaku, kolaborasi bareng Lazismu kali pertama ini sebagai bentuk pemberdayaan agar para anggota dapat berpartisipasi dengan kegiatan yang positif.

“Risiko penyakit gagal ginjal di tengah pandemi yang tak kunjung berakhir harus disikapi dengan kegiatan bermanfaat,” ungkapnya. 

Pada kesempatan itu, Anityo menyampaikan, Lazismu mengamanahkan sebanyak 54 ekor hewan kurban yang jumlahnya terbilang banyak. Maka dari itu, perlu kolaborasi yang kuat dari pemotongan hingga pembagiannya ke penerima manfaat, sehingga melibatkan partisipasi komunitas KPCDI. Sedangkan kegiatan itu dilaksanakan dari 20 – 22 Juli 2021. 

Sementara itu, Koordinator Program Kurban Lazismu, Mochammad Sholeh Farabi, menyebutkan dalam penyaluran daging kurban yang dimasak siap saji diprioritaskan untuk panti asuhan yang ada di Jakarta.

“Lazismu menggandeng panti asuhan Muhammadiyah dan sebagian lagi dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan, sebutnya.

Ia pun menyebutkan dari seluruh panti yang ada di Jakarta tersebut, terdata ada 40 panti asuhan yang menjadi prioritas sebagai titik lokasinya.

Terkait kolaborasi yang baru pertama kali dilakukan bersama komunitas penderita gagal ginjal kronis ini, AlFarabi berharap dapat dijadikan benchmark untuk kegiatan pemberdayaan ekonomi di luar kegiatan program kurban.

Alfarabi menambahkan, Lazismu selalu terbuka dengan siapapun, terutama bagi pelaku UMKM, karena pemberdayaan ekonomi masyarakat merupakan salah satu core program kami. 

"Alhamdulillah, melalui program kurban, Lazismu diberikan kesempatan berkolaborasi. Darisekian banyak proposal yang masuk, tawaran KPCDI paling menarik. Semoga melalui kerjasama ini produk barang dan jasa yg ditawarkan KPCDI bisa dikenal masyarakat," ucapnya. 

Lalu, Ketua Umum Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Tony Richard Samosir, mengatakan di masa pandemi, pihaknya berpartisipasi untuk meringankan beban ekonomi anggota yang juga pasien cuci darah untuk menggalang kolaborasi bersama Lazismu. 

“Rangkaian pelaksanaan program kurban ini yang pertama kali dilakukan dengan memberdayakan para anggota,” jelasnya. 

Disisi lain, Tony berharap nilai manfaat yang diperoleh dapat membantu ekonomi keluarga. Momen Idul Adha ini, sekaligus mempererat tali persaudaraan untuk berbagi terhadap sesama.