Latih PSG, Ini Profil dan Fakta Christophe Galtier

MONITORDAY.COM - Selepas ditunjuk menggantikan Mauricio Pochettino, profil dan fakta Pelatih anyar Paris Saint Germain (PSG) Christophe Galtier menjadi bahan pembicaraan publik. Pelatih yang memulai karier sebagai asisten Marseille itu menggusur nama besar seperti Zinedine Zidane dan Jose Mourinho.
Christophe Galtier lahir pada 28 Agustus 1966 di Prancis itu memulai karier di Marseille, saat bekerja sebagai asisten pelatih mulai 1999-2001. Kariernya sebagai asisten pelatih berlanjut ke Aris Saloniki (2001), SC Bastia (2002), Al-Ain FC (2004), Portsmouth (2005), Sochaux FC (2006), Olympique Lyon (2007), hingga puncaknya saat ia bergabung di Saint Etienne pada 2008 silam.
Kariernya pelatih mulai menanjak saat ditunjuk menukangi Saint Etienne pada 2009. Saat itu, Saint Etienne sedang berada di ambang kemunduran usai dilatih Alain Perri. Namun, berkat tangan dingin Galtier, Saint Etienne berhasil membalikkan keadaan dan selamat dari degradasi dan membuatnya finis di posisi ke-17.
Selanjutnya, Saint Etienna juga sukses berada di peringkat 10 besar dalam 7 musim berturut-turut Liga Eropa. Berkat Galtier pula Saint Etienne sukses membawa klubnya memenangkan Piala Liga Prancis setelah puasa gelar selama 32 tahun.
Setelah pengabdiannya selama 8 tahun, tepatnya pada 2017 Saint Etienna mengumumkan bahwa kontrak Christophe Galtier sudah habis. Perjalanan tak hanya sampai di situ. Pada tahun sama, Galtier kembali ditunjuk menjadi kepala pelatih. Kali ini dari klub LOSC Lille yang berada di posisi ke-18 League 1.
Pada musim 2018/2019, tangan ajaib Galtier berhasil membawa Lille naik diurutan kedua dan lolos ke Liga Champions pada musim berikutnya setelah absen selama tujuh tahun. Prestasi terakhir yang ditorehkan Cristophe Galtier di LOSC Lille yaitu saat klubnya sukses menyabet gelar Liga Prancis pertamanya dalam 10 tahun sekaligus menjadi gelar keempat dalam sejarah klub.
Keberhasilan Galtier membuatnya dinobatkan sebagai pelatih Liga Prancis terbaik selama tiga musim. Dia pun sukses untuk mengembangkan bakat anak muda seperti Jonathan David, Renato Sanches, dan Mike Maignan. Dua hari setelah memenangkan gelar Liga Prancis, tepatnya pada 25 Mei 2021, Cristophe Galtier mengundurkan diri sebagai pelatih LOSC Lille.
Satu bulan sejak kepergian Galtier di LOSC Lille, Galtier memantapkan hatinya untuk menjadi pelatih baru di OGC Nice. Pada musim pertamanya di OGC Nice, dia berhasil memimpin tim finis di peringkat kelima dan menjadi finalis Piala Prancis seusai kalah tipis 1-0 dari Nantes. Hasil tersebut membuat OG Nice lolos ke babak penyisihan Liga Eropa.
Setelah satu tahun berkarier, tepatnya pada 27 Juni 2022, OGC Nice secara resmi mengumumkan bahwa pria berusia 55 tahun tersebut telah meninggalkan klub yang dinaunginya. Galtier lalu baru-baru ini menandatangani kontraknya bersama PSG setelah menunjukkan penampilan hebatnya bersama OGC Nice di liga domestik.
Tak butuh waktu lama sampai akhirnya PSG yakin untuk memilih Christophe Galtier menjadi pelatih anyar di klubnya. Sebab, target utama PSG kepada manajer sebelumnya, Mauricio Pochettino, masih belum tercapai. Pochettino terpaksa menyerah dalam mempersembahkan trofi Liga Champions kepada PSG seusai terhenti di babak 16 besar.
Hal tersebut memicu PSG untuk mendepak Pochettino sebagai pelatih yang telah bersamanya sejak Januari 2021 silam. Kini, pada tanggal 5 Juli 2022, Galtier secara resmi menangani klub PSG. Dengan begitu, diharapkan bahwa pelatih yang berjuluk Galette tersebut dapat membuat performa tim Les Parisiens kembali meningkat dan dapat menjuarai Liga Champions pada musim berikutnya.