Laga Juventus vs AS Roma Berujung Kontroversi, Berikut Tinjauannya

Laga Juventus vs AS Roma Berujung Kontroversi, Berikut Tinjauannya
Aroma kontroversi tersaji saat Juventus mengalahkan AS Roma 1-0 dalam laga lanjutan Serie A Italia, Senin 18 Oktober 2021 WIB/net.

MONITORDAY.COM - Laga sengit tersaji saat Juventus berhadapan dengan tamunya AS Roma dalam lanjutan kompetisi  Serie A yang digelar di Allianz Stadium, Senin (18/10/2021) berujung sejumlah kontroversi.

Pada pertandingan itu, Juventus berhasil mengamankan tiga poin berkat kemenangan tipis 1-0. Gol tunggal mereka diciptakan oleh sang striker, Moise Kean, pada menit ke-16.

Tim tamu AS Roma punya peluang besar untuk menyamakan kedudukan sebelum babak pertama berakhir. Pada menit ke-41, Henrikh Mkhitaryan dijatuhkan oleh Wojciech Szczesny di kotak penalti Juventus, membuat wasit tak sungkan menunjuk titik putih.

Jordan Veretout dipercaya sebagai eksekutor penalti AS Roma. Sayangnya, ia gagal melaksanakan tugasnya dengan baik. Pria berkebangsaan Prancis tersebut membidik sisi kanan gawang yang mampu dibaca oleh Szczcesny.

Penalti itu sendiri sebenarnya mengundang banyak kontroversi. Tinjauan Football Italia mengungkapkan bahwa sang wasit, Daniele Orsato, terlalu cepat dalam membuat keputusan dan menunjuk titik putih.

Orsato dianggap tidak mengikuti petunjuk mendasar wasit, di mana keputusan seharusnya dibuat setelah proses permainan selesai. Sebab beberapa detik setelahnya, Roma mendapatkan gol lewat Tammy Abraham.

Mantan penyerang Chelsea tersebut mengambil bola yang lepas dari kaki Mkhitaryan dan melesakkannya ke gawang Juventus. Andai Orsato mengikuti petunjuk, maka gol yang dicetak Tammy Abraham seharusnya sah.

Kontroversi lainnya lagi-lagi disebabkan oleh keputusan wasit yang dibuat terlalu cepat. Ini seharusnya bisa menggagalkan gol Roma andai wasit mengikuti petunjuk yang seharusnya: Melanjutkan permainan sampai selesai.

Dalam prosesnya, Mkhitaryan terlihat memberikan bola kepada Tammy Abraham menggunakan tangan. Kalau dilihat secara sekilas, ada unsur ketidaksengajaan karena Mkhitaryan dalam posisi terjatuh usai dijegal Szczesny.

Kendati demikian, aturan baru dari IFAB mengemukakan bahwa handball tetap dianggap terjadi tanpa memedulikan faktor ketidaksengajaan. Begini aturan yang disahkan sebelum Euro 2020 digelar musim panas lalu.

"Pemain dianggap membuat tubuhnya lebih besar secara tidak wajar ketika posisi tangan/lengannya bukan konsekuensi dari, atau dapat dibenarkan oleh, gerakan tubuh pemain untuk situasi tertentu," seperti yang dikutip dari Football Italia