Kunci Sukses Silmy Karim Restrukturisasi PT. Krakatau Steel

Kunci Sukses Silmy Karim Restrukturisasi PT. Krakatau Steel
Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), Silmy Karim dalam diskusi daring Kopi Pahit MMG dengan tema "Transformasi BUMN", Rabu (1/12/2021).

MONITORDAY.COM - Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), Silmy Karim meraih penghargaan di ajang Top CEO BUMN Award. Silmy menyabet The Best CEO in Strategic Leaders untuk BUMN di sektor non keuangan dengan aset di atas Rp 15 triliun. 

Top CEO BUMN Award adalah penghargaan yang diberikan kepada CEO BUMN yang mampu mengantisipasi, membayangkan, berpikir strategis, dan bekerja sama guna menginisiasi perubahan yang bertujuan menciptakan masa depan organisasi yang cerah. 

Sebagaimana diketahui, tren meningkatnya utang Krakatau Steel dimulai di tahun 2011 sampai 2018. Akumulasi utang Krakatau Steel mencapai Rp31 triliun, yang disebabkan beberapa hal. Di antaranya adalah pengeluaran investasi yang belum menghasilkan sesuai dengan rencana. 

Pada 2018, Silmy ditunjuk menjadi Direktur Utama Krakatau Steel. Ambil langkah cepat, pria kelahiran 1974 ini bersama manajemen baru langsung melakukan restrukturisasi utang pada Januari 2020. 

Adapun restrukturisasi tersebut ditandai dengan ditandatanganinya perjanjian restrukturisasi utang pada 12 Januari 2020 antara Krakatau Steel dengan 10 krediturnya. 

Akhirnya setelah 8 tahun berturut-turut mengalami kerugian, Silmy membawa Krakatau Steel menorehkan hasil positif dengan mencetak laba bersih Rp800 miliar, per Agustus 2021. 

Sebenarnya, apa kunci sukses agar restrukturisasi Krakatau Steel bisa berjalan mulus dan efektif? 

Dalam acara Kopi Pahit bertajuk 'Transformasi BUMN', Silmy membagikan kunci sukses restrukturisasi Krakatau Steel. 

Kunci pertama yang harus dimiliki perseroan untuk sukses dalam restrukturisasi adalah sistem. Kedua, manusia atau sumber daya manusia (SDM). 

Kedua hal tersebut, jelas dia, dapat dijembatani oleh digitalisasi. Menurutnya, digitalisasi berperan penting dalam transparansi. 

" Semakin transparan yang mengawasi semakin banyak, semakin transparan proses pengambilan keputusan itu, digitalisasi itu juga membantu dalam proses pengambilan keputusan. Ketika informasi itu cepat, artinya kita harus meresponnya juga dengan cepat," jelas Silmy. 

Silmy menambahkan, kunci sukses yang ketiga merupakan konteks efisiensi. Ia  menjelaskan, digitalisasi otomatis akan membantu perseroan dalam memberikan informasi-informasi dan juga hal-hal yang kaitannya dengan optimalisasi. 

Sekedar informasi, awal karir Silmy Karim di BUMN berawal sejak dirinya ditugaskan menjadi komisaris di PT PAL (Persero) pada 2011. Penugasan ini membawa misi Kementerian Pertahanan RI membangun kapal selam dan kapal perang di PT PAL (Persero). 

Selanjutnya pada 2014, Silmy ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Pindad (Persero) selama satu tahun tujuh bulan. Setelah itu, pada 2016, dia ditugaskan menjadi Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) hingga 2018.