Koperasi Digital dan Digitalisasi Koperasi

Koperasi Digital dan Digitalisasi Koperasi
tampilan layar platform koperasi digital/ net

MONITORDAY.COM - Ada beberapa platform koperasi digital yang kini bisa dicoba para pengguna. Misalnya KODI, Unicoop, dan Simpool. Kehadiran platform-platform digital ini sangat memudahkan bagi koperasi dan para anggotanya untuk Go Digital terutama dalam penguatan manajemen dan pengembangan kapasitas kelembagaan.  

Tantangan dan ancaman disrupsi justru akan menjadi pemicu dan pemacu untuk berkompetisi. Terobosan yang harus dilakukan koperasi dengan mengubah model bisnis. Saat ini koperasi berbisnis di zona nyaman, dengan tantangan yang kecil, jauh dari kerja sama dan kolaborasi.

Naik kelas, semakin luas pasar, dan semakin kokoh dalam struktur modal dan semakin meningkat omset manjadi sebagian dari ukuran perkembangan koperasi. Dibutuhkan kepercayaan, sinergi  dan kolaborasi antara pelaku bisnis termasuk koperasi. Trust dan interoperabilitas sesama koperasi dan koperasi ke pelaku bisnis lain sangat rendah, dan yang mendasar belum menggunakan teknologi digital secara optimal, sehingga menjadikan koperasi tidak pernah mencapai skala bisnis yang besar atau konglomerasi.

Perlu solusi agar para anggota koperasi khususnya para anggota koperasi milenial dapat menikmati layanan simpan pinjam berbasis aset digital (neo holistic) yang simpel dan praktis, dapat diakses oleh seluruh penduduk Indonesia bahkan dunia hanya dengan menggunakan smartphone, memiliki jaminan investasi berupa aset riil dan memberikan manfaat kepada seluruh pihak yang ada di dalam ekosistem digital. 

Namun, terlepas dari itu semua tentu akan ada beberapa strategi koperasi yang akan dikembangkan untuk kedepannya, antara lain seperti :

#1. Strategi Dengan Model Koperasi Multipihak
Untuk strategi yang pertama ini yaitu dengan mengenalkan pula model koperasi multipihak, yang mana strategi yang pertama ini bisa menjadi pilihan bagi masyarakat atau anggotanya yang nantinya ingin berhimpun dalam wadah koperasi dan dapat mengagregasi berbagai kepentingannya yang berdasarkan manfaat yang adil serta wajar bagi setiap kelompok.

#2. Pengembangan di Sektor Rill
Kemudian untuk strategi yang kedua yaitu pengembangan koperasi yang nantinya berfokus langsung kepada koperasi yang ada di sektor riil, yang mana hal ini akan memiliki koefisien ataupun daya ungkit yang tinggi terutama pada sektor komoditas seperti perikanan, perkebunan, pertanian hingga pariwisata.

#3. Mengembangkan Bisnis Dengan Skema Kemitraan
Pada poin ketiga ini yaitu nantinya koperasi modern atau digital akan dapat mengembangkan pula bisnis dengan skema kemitraan, yang mana akan saling menguntungkan dari hulu-hilir dan keberlangsungan produksi juga akan tetap terjaga dengan baik serta usaha koperasi bersama berbagai sektor atau anggotanya seperti nelayan, petani, peternak dan sebagainya bisa sejahtera dengan adanya sistem inclusive close loop atau disebut juga dengan rantai pasok yang terintegrasi.

#4. Memperluas Akses Pembiayaan
Berikutnya strategi yang akan dilakukan dalam koperasi digital yaitu memperluas lagi akses pembiayaan, yang mana meliputi seperti sindikasi pembiayaan antar koperasi dan hal ini juga berhubungan dengan potensi yang sangat besar sehingga dapat dikembangkan dengan lebih baik lagi.

#5. Strategi Amalgamasi 
Maksud dari poin kelima ini yaitu strategi yang dilakukan melalui amalgamasi atau disebut juga dengan penggabungan baik secara vertikal dengan sesama koperasi ataupun horizontal yang mana melalui penggabungan unit usaha koperasi dengan tujuan dapat memperkuat kembali posisi lembaga serta usaha koperasi.

#6. Digitalisasi Pelayanan dan Usaha Koperasi
Strategi yang terakhir yang akan diterapkan dalam koperasi digital yaitu strategi digitalisasi dalam pelayanan dan juga usaha koperasi, yang mana hal ini memang sudah menjadi suatu keharusan dan wajib untuk dilakukan terutama menghadapi era digital.