KKP Berupaya Sukseskan Program Dewi Bahari

KKP Berupaya Sukseskan Program Dewi Bahari
Ilustrasi/ Dok. ANTARA

MONITORDAY.COM - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah berupaya mendorong kesuksesan program Desa Wisata Bahari (Dewi Bahari) dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang menurun akibat pandemi COVID-19.

Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam siaran pers yang diterima redaksi di Jakarta, Sabtu (23/1/2021).

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 93 Tahun 2020 tentang Pembangunan Desa Wisata Bahari yang berlaku sejak 28 Desember 2020, KKP telah menetapkan regulasi tersebut. 

Trenggono menjelaskan, Program Dewi Bahari bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir dari jasa lingkungan (wisata), melindungi ekosistem laut, serta melestarikan kearifan lokal.

Lebih lanjut, Menteri Trenggono, pihaknya juga sudah mengembangkan 10 Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) yang dapat dijadikan lokasi wisata bahari.

Sebanyak 10 KPPN itu meliputi Taman Wisata Perairan (TWP) di Pulau Gili Ayer, Gili Meno dan Gili Trawangan; TWP Kepulauan Anambas, TWP Kepulauan Kapoposang, TWP Laut Banda, TWP Kepulauan Padaido, TWP Pulau Pieh, TWP Laut Sawu, Suaka Alam Perairan Raja Amapat, Suaka Alam Perairan Waigeo sebelah Barat, serta Suaka Alam Perairan Aru bagian Tenggara.

"Tidak hanya Dewi Bahari, pengembangan 10 KKPN yang dilakukan oleh KKP juga bisa menjadi opsi bagi Kemenparekraf dalam mengembangkan pariwisata di Indonesia," ungkap Menteri Trenggono.

Maka dari itu, ujar Menteri Trenggono, KKP berkomitmen akan memberi kemudahan izin lokasi, terutama kesesuaian ruang untuk wisata bahari.

Kemudian KKP juga mempersiapkan skenario lainnya yakni, menyiapkan Pedoman Wisata Bahari Spesifik yang akan diintegrasikan dengan All In One Platform Pariwisata yang dikembangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Pedoman Wisata Bahari tersebut bertujuan memudahkan wisatawan dalam menentukan destinasi beserta dengan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan selama melakukan kunjungan baik untuk keamanan, keselamatan, dan kenyamanan terhadap pengunjung juga bagi keberlanjutan ekosistem.

"Salah satu aspek yang akan dimasukkan ke pedoman tersebut adalah panduan protokol kesehatan agar wisatawan dapat berwisata dengan aman serta menekan angka penyebaran COVID-19 di Indonesia," jelas Menteri Trenggono.

Selain itu, KKP juga sudah menyiapkan sejumlah atraksi wisata baru di beberapa daerah seperti wisata hiu paus yang sudah banyak diminati, wisata kapal tenggelam, dan pembangunan coral garden untuk mempercantik bawah laut sekaligus merehabilitasi ekosistem.