Khofifah Minta Masyarakat Jatim Waspadai Lonjakan Klaster Keluarga

Khofifah Minta Masyarakat Jatim Waspadai Lonjakan Klaster Keluarga
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dalam diskusi virtual Kopi Pahit bertajuk "Kartini Dari Pejuang Emansipasi hingga Atasi Pandemi" pada Kamis (23/4/2020).

MONITORDAY.COM - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, meminta masyarakat di wilayahnya untuk mewaspadai lonjakan Covid-19 akibat klaster keluarga. Apalagi klaster keluarga merupakan salah satu penyumbang kasus Covid-19 yang akhir ini sangat menghawatirkan.

“Tidak jarang saat bertemu dengan keluarga justru merasa aman dan akhirnya mengabaikan protokol kesehatan. Padahal potensi penularan di keluarga akhir- akhir ini sangat tinggi,” kata Khofifah setelah mengikuti peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2021 secara virtual oleh Wakil Presiden, Selasa (29/6/2021).

Mantan Menteri Sosial itu mengatakan, tingginya jumlah klaster keluarga mendapat perhatian serius pemprov Jatim, apalagi tak jarang banyak anggota keluarga yang dalam keadaan desaturasi baru dibawa ke rumah sakit bahkan sampai meninggal akibat terinfeksi Covid-19. Mayoritas korban meninggal dalam klaster keluarga adalah kelompok rentan seperti lansia tetapi saat ini juga menimpa usia muda bahkan anak- anak.

Oleh karena itu, Khofifah menyebutkan, keluarga harus memiliki tanggung jawab sendiri dan kolektif untuk mematuhi protokol kesehatan di dalam maupun luar rumah. Lalu, masyarakat harus selalu menerapkan protokol kesehatan 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.

Untuk mencegah terjadinya klaster keluarga, ujar Khofifah, maka perlu dilakukan pemetaan anggota keluarga mana saja yang berpotensi menjadi carrier di dalam rumah. Selain itu, penerapan protokol kesehatan berlapis harus diterapkan pada anggota keluarga tersebut.

“Misal, tidak berinteraksi dengan anggota keluarga lain usai keluar beraktivitas di luar rumah, melainkan langsung mandi dn bersih-bersih. Pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati itu sangat relevan dengan kondisi saat ini,” jelasnya.

Menurut dia, dengan penerapan PPKM Mikro dalam berbagai pengalaman jika di efektifkan, diharapkan akan memberikan dampak lebih signifikan dalam pengendalian penyebaran covid-19.

Terkait aktivitas di luar rumah, Khofifah berpesan agar sebaiknya meniadakan dan menghindari aktivitas kumpul-kumpul keluarga dengan dalih apapun diantaranya arisan atau hajatan. Hal tersebut dikhawatirkan malah akan meluaskan penularan Covid-19.

“Situasi Indonesia saat ini tidak boleh disepelekan. Keluarga harus meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan dengan mengurangi mobilitas. Jika tidak ada kepentingan mendesak,sebaiknya berdiam diri saja di rumah,” ungkapnya.

“Kepada para ibu, saya mengajak menjadi “Satgas Covid-19 bagi keluarganya” dengan terus menerus mengingatkan kepada seluruh anggota keluarga menerapkan protokol kesehatan. Ini demi kebaikan keluarga sendiri,” imbuh Khofifah.