Ketua DPD Dorong Kementan Tingkatkan Produktivitas Tebu

Ketua DPD Dorong Kementan Tingkatkan Produktivitas Tebu
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/ Ist

MONITORDAY.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) perlu meningkatkan produktivitas tebu, sekaligus mengontrol harganya di pasaran guna menjaga kebutuhan gula masyarakat.

Apalagi konsumsi gula dalam rumah tangga masih terhitung tinggi. Sumber daya ekonomi pada sektor perkebunan tebu masih menjadi salah satu andalan kita dalam upaya pemulihan ekonomi di awal tahun 2021.

Demikian dikatakan Ketua DPD RI, LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam keterangannya yang diterima redaksi di Jakarta, Kamis (7/1/2021).

Selain itu, LaNyalla juga meminta Kementan dapat memberikan perlindungan berupa kebijakan yang berpihak pada petani.

Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) yang dipantau Selasa (6/1/2021), harga gula pasir lokal di pasar tradisional cenderung stabil di kisaran Rp13.500.

Sebelumnya Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Kasdi Subagyono mengatakan salah satu faktor turunnya produksi dipengaruhi oleh cuaca.

Walaupun demikian Kementan tetap fokus untuk menggenjot produksi tebu dalam negeri dengan langkah ekstensifikasi dan intensifikasi lahan perkebunan.

"Produksi kita 2,13 juta ton itu memang turun karena faktor cuaca," ucap Kasdi.

Terkait peningkatkan produktivitas tebu, holding Perkebunan Nusantara yang menjadi induk dari PTPN juga akan meningkatkan luas tanam tebu. Sehingga, produksi gula konsumsi ditargetkan 2 juta ton pada 2024.

Dengan luas areal tanam yang harus ditambah oleh PTPN mencapai 300.000 hektare dengan produktivitas tebu 7 ton per hektare. 

Saat ini luas areal budi daya tebu baru mencapai 55.000 hektare maka diharapkan dapat mencapai produksi gula 2 juta ton per tahun. 

Dalam roadmap lima tahun PTPN, perseroan berencana meningkatkan luas areal tebu hingga dua kali lipat. 

Sementara PTPN juga bekerja sama dengan Perhutani untuk memanfaatkan areal hutan sebagai budi daya tanaman tebu.