Kuda Harus Disuntik Mati Ketika Kakinya Patah, kenapa?

MONITORDAY.COM - Kuda sejak dulu sudah menjadi hewan yang sangat membantu kehidupan manusia, kekuatan dan kecepatannya sering dimanfaatkan untuk sarana transportasi barang dan manusia, bahkan di beberapa wilayah kuda masih dipakai sebagai alat transportasi oleh manusia.
Bahkan sampai sekarang kendaraan modern seperti mobil menggunakan nama kuda sebagai satuan tolak ukur kekuatannya atau yang biasa disebut horsepower. Namun kelebihan yang dimiliki kuda tersebut menjadi penyebab fakta menarik tentang binatang ini.
Tahukah kamu, saat kaki Seekor kuda patah umumnya hewan tersebut akan langsung ditembak mati, hal ini biasa terjadi pada kuda-kuda yang dipakai untuk balapan. Kenapa begitu ya?
Orang awam mungkin akan kasihan dan menganggap hal tersebut sebagai kejahatan terhadap kuda, namun sebenarnya ada alasan baik kenapa kuda harus ditembak mati saat kakinya sudah patah.
Saat manusia mengalami patah kaki, pertolongan medis dapat dilakukan dengan memperbaiki struktur tulang kaki menjadi seperti semula. Tapi berbeda bagi kuda, menurut seorang dokter hewan spesialis kuda dari Inggris bernama Jenny Hall, struktur tulang kuda yang sangat tipis membuat tulang-tulang kaki kuda mudah hancur saat kakinya patah.
Jadi hampir tidak mungkin untuk memperbaiki tulang tersebut karena sudah menjadi kepingan kecil. Jika dipaksakan dan tulang tersebut berhasil disatukan kembali, hasilnya tidak akan sempurna. Kaki kuda akan sangat bengkok sehingga sangat sulit untuk berdiri.
Begitupun jika kaki mereka diamputasi, sangat sulit bagi kuda untuk berdiri hanya dengan tiga kaki, badannya yang berbobot sekitar setengah ton akan membuat beban pada tiga kakinya meningkat drastis yang bisa menyebabkan Laminitis atau peradangan hebat di bagian lamina dan sendi pada pangkal kakinya.
Sama halnya jika kuda dibiarkan dalam posisi duduk atau berbaring, ternyata itu juga bisa berbahaya. Kuda yang berbaring bisa membuat organ-organ di dalam tubuhnya tertekan dan memungkinkan adanya penumpukan cairan di paru-parunya yang bisa berakibat pneumonia. Hal inilah yang membuat kuda harus mati ketika kakinya patah.
Kasus ini pernah dialami oleh seekor kuda balap bernama Barbaro. Kuda Balap ini sangat terkenal di Amerika pada tahun 2005 hingga 2006 karena kecepatannya.
Namun pada 20 Mei 2006 dalam Ajang Preakness Stakes, Barbaro yang diunggulkan pada waktu itu tiba-tiba mengalami patah kaki saat baru berlari beberapa ratus meter dari garis start, ia terlihat pincang pasca balapan tersebut.
Ia dibawa ke rumah sakit hewan untuk mendapat perawatan oleh dokter, Barboro mengalami banyak patah tulang sehingga harus dilakukan operasi menggunakan locking compression plate untuk menguji posisi tulang tulangnya yang patah.
Awalnya proses pemulihan berlangsung lancar, dimana Barbaro dapat digendong dengan tali dan penutup mata untuk menghindari gerakan yang akan melukai dirinya sendiri.
Sayang beberapa waktu kemudian Barbaro malah mengalami berbagai penyakit komplikasi yang salah satunya adalah Laminitis, hingga akhirnya pada 29 Januari 2007 Barbaro harus disuntik mati untuk mengakhiri penderitaannya.