Kemenkop UKM Siapkan Program Bangkitkan UMKM di 2021

Kemenkop UKM Siapkan Program Bangkitkan UMKM di 2021
Foto/net

MONITORDAY.COM - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) pada 2021 melakukan beberapa persiapan untuk mendukung kebangkitan UMKM yang terdampak pandemi Covid-19.

“Kami sudah melakukan beberapa persiapan, melakukan penyesuaian organisasi yang ada di KemenkopUKM, menyesuaikan dengan perkembangan yang ada terhadap UMKM,” kata Sekretaris Kemenkop UKM, Arif Rahman Hakim, dalam siaran persnya, Kamis (11/2/2021).

Ia menambahkan, penyesuaian organisasi itu memungkinkan adanya Deputi Bidang Usaha Mikro yang mempunyai tugas melakukan transformasi pelaku usaha mikro dari informal ke formal melalui beberapa langkah.

"Melalui pendampingan, penyediaan mentor-mentor baik di pusat ataupun di daerah, seperti PLUT, pendampingan seperi PPKL yang dikoordinir oleh dinas yang membidangi koperasi dan UKM di daerah," tambahnya.

Selain itu ada Deputi Bidang UKM yang memiliki tugas menyiapkan UKM terutama yang berorientasi dan berkontribusi terhadap ekspor, agar mendorong UKM untuk meningkatkan kontribusinya terhadap ekspor nasional.

"Deputi Bidang UKM targetnya mampu meningkatkan kontribusi UKM terhadap ekspor dari 14 persen akan ditingkatkan 15,12 persen," tambah Arif.

Selanjutnya ada Deputi Bidang Kewirausahaan yang bertugas untuk menciptakan wirausaha baru, dengan kegiatan seperti inkubator, mentor dan konsultasi, serta diharapkan rasio kewirausahaan di Indonesia naik menjadi 4 persen. Kemudian Deputi Bidang Perkoperasian yang memiliki tugas memanajemen koperasi agar menjadi modern.

“Di samping itu, kegiatan prioritas KemenkopUKM saat ini di antaranya menumbuhkan 100 koperasi modern, yang memberikan dampak kepada pelaku usaha mikro dan akan di agregasi agar memberikan pelayanan yang maksimal,” katanya.

Sementara itu terkait pembiayaan murah, telah dialokasikan dana bergulir bagi koperasi yang dikelola oleh LPDB-KUMKM.

UMKM ke depan juga akan didorong untuk memiliki kedudukan yang lebih jelas, melalui stimulus berupa pendampingan untuk memperoleh NIB, sertifikasi usaha untuk pelaku olahan kuliner, sehingga diharapkan UMKM dapat segera bangkit dan lapangan pekerjaan dapat terbuka kembali.

Pada 2021 kata Arif Rahman, juga akan diberikan modal-modal usaha yang bersifat mudah diakses, antara lain KUR, KUR super mikro, kemudian juga pihaknya akan berupaya di tahun 2021 juga sedang dalam pembahasan agar suku bunga KUR bisa dipangkas.

“Sedang dalam pembahasan agar suku bunga KUR bisa lebih rendah, yang sekarang 9 persen bisa diberikan lebih rendah bagi yang terdampak Covid-19. Kemudian pembiayaan melalui LPDB, akan dilanjutkan baik besaran, ataupun lebih mudah diakses,” ungkapnya.