Kemenag Rilis Buku Pedoman Moderasi Beragama

MONITORDAY.COM - Pada Rabu malam (22/09), Kementrian Agama Republik Indonesia sukses menggelar acara Malam Launching Aksi Moderasi Beragama dengan tema yang bertajuk “Menyemai Nilai-nilai Moderasi Beragama dalam Kebhinekaan.” Acara ini disiarkan secara langsung dari Auditorium HM Rasjidi, Gedung Kemenag RI Jl. MH Thamrin no. 6 Jakarta dan ditayangkan streaming di kanal youtube Pendis Channel. Dan dihadiri oleh beberapa petinggi negara, diantaranya Mendagri Tito Karnavian, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, juga Ketua Komisi VIII DPR-RI Yandri Susanto.
Perilisan Buku Pedoman Moderasi Beragama untuk Sekolah, Madrasah dan Perguruan Tinggi turut menjadi bagian dalam acara ini. “Alhamdulillah, penyiapan pedoman penguatan moderasi beragama di lembaga pendidikan sudah selesai. Hari ini kita rilis bersama agar bisa dijadikan panduan baik di madrasah, sekolah, maupun perguruan tinggi,” terang Menag Yaqut Cholil saat membuka peluncuran buku penguatan moderasi beragama.
Dilansir dari pers rilis di laman website Kemenag, ada empat pedoman yang dirilis, yaitu buku saku moderasi beragama bagi guru; buku modul pelatihan penguatan wawasan moderasi bagi guru; pedoman mengintegrasikan moderasi pada mata pelajaran agama; dan buku pegangan siswa.
Aksi moderasi beragama sejak lama sudah digaungkan dan dijadikan pijakan baru dalam menjalani kehidupan beragama di Indonesia.
Moderasi beragama diterangkan Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 143 bahwasanya Allah sudah menjadikan umat Islam sebagai ummatan wasathan, umat yang adil, yang bermoderasi, tidak condong ke golongan kanan ataupun kiri.
Dalam perspektif tafsir At-Thabari, ummatan wasathan adalah konsep umat ideal menurut pandangan Al-Qur’an, yaitu umat yang hidup secara harmonis, berada di posisi tengah, tidak ada keberpihakan ke kanan atau kiri, timur atau barat, sehingga diharapkan menjadi umat yang adil.
Indonesia merupakan negeri beragama, enam agama resmi diakui diakui disini. Namun, kehidupan beragama di Indonesia masih dinilai tidak harmonis, konflik agama masih saja terjadi, entah di internal agama maupun eksternal antar agama. Akhirnya Kemenag turun tangan mengambil peran dan merancang konsep moderasi untuk meminimalisir resiko konflik dalam beragama.
Malam Launching Aksi Moderasi Beragama menjadi saksi atas formalisasi aksi tersebut. Penguatan moderasi beragama menjadi salah satu program prioritas Kemenag. Perilisan Buku Pedoman di lembaga pendidikan diharapkan bisa menjadi tempat strategis untuk menyemai nilai-nilai moderasi.